Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kenapa Mudah Menangis? (Tanggapan Tulisan HL Mariam Umm "Saya Menangis")

14 Juli 2015   11:24 Diperbarui: 14 Juli 2015   18:06 3302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto dari capture Iphone"][/caption]

Pagi ini Saya buka kompasiana, Saya tertarik membaca artikel keren dari mba Mariam Umm berjudul “Saya Menangis” yang dipublish hari Selasa tanggal 14 Juli 2015 jam 00:23:36. Saya sepakat dengan admin kompasiana, juga dengan banyak kompasianer lain, artikel keren dari mba Mariam Umm harus diapresiasi, makanya Headline dan Nilai Tertinggi adalah penghargaan yang pas mantab. Kalo artikel yang keren sering diapresiasi admin kompasiana, maka kompasianer akan semangat menulis dan berlomba-lomba menghasilkan tulisan terbaiknya.

Inti dari artikel “Saya Menangis” karya mba Mariam Umm jika Saya gak salah tangkap, ada di tengah-tengah tulisan tersebut, tepatnya di kalimat ini “Perempuan tidak butuh alasan apapun untuk menangis ya kan. Yang pasti airmata saya adalah gambaran perasaan saya saat saya marah, sedih, putus asa, atau bahagia, selain itu airmata saya juga menggambarkan penyesalan yang kadang sangat susah saya jelaskan dengan kata kata. Rasanya, seperti ada beban berat yang memaksa saya untuk menerima padahal sekuat hati saya menolaknya, disinilah airmata saya  jatuh berhamburan.”

Kalo Saya salah ambil kesimpulan, mohon dikritik yah mba Mariam, juga teman-teman kompasianer lainnya. Sehebat-hebatnya Pakde Kartono sebagai editor, kurator dan kritikus, tetap saja butuh masukan dari teman-teman biar tanggapan atau refleksi yang diberikan atas suatu tulisan makin keren dan paripurna.

Saya pun tak kuasa untuk tak memberi komentar di artikel tersebut. Saya menuliskan “Mba mariam, Saya termasuk yg gak tau mesti berkata apa jika di depan saya ada wanita menangis, bahkan di pelukan saya.. Saya hanya elus2 punggungnya, rambutnya... Cium rambutnya.. Setelah agak reda nangisnya saya paling bilang "apa yg bisa saya bantu, katakan, akan saya lakukan agar km tidak menangis lg"

[caption caption="foto dari capture Iphone"]

[/caption]

Kebalikan dari mba Mariam Umm yang mudah menangis, Saya justru sulit menangis.

Kalo ada momen-momen yang membuat banyak orang menangis, paling tidak meneteskan air mata, misal ; putus pacaran, dimarahin orang tua atau guru, terkena irisan bawang dll. Saya paling banter hanya terdiam, tak berkata apa-apa, walaupun hati dan dada bergemuruh hebat, tetap saja Saya tahan dalam hati, tak menangis, ataupun tak mengungkapnnya secara ekspresif. Bukan karena hati saya tak tersentuh.

Saya tersentuh, sungguh tersentuh, tapi Saya mencegah untuk tidak menangis. Sebab sekali menangis Saya akan meraung-raung dan susah didiamkan, seperti anak kecil yang menangis di depan toko mainan, tak mau beranjak bangun dan berhenti menangis, sampai papa atau mamanya membelikan mainan yang diincarnya. Bikin repot satu keluarga kan? wkwkwk (becanda-red).

Selama hidup sampai seumur sepuh gini, alasan Saya menangis tidak lebih dari banyaknya jari tangan Saya. Beberapa momen menangis yang masih Saya ingat antara lain ; saat lahir ke bumi, saat Ibu saya meninggal, saat saya menikah, saat anak laki-laki saya mengatakan "Papa jangan meninggal" seperti saya tuliskan di artikel http://www.kompasiana.com/pakde_kartono/kalo-papa-mati-abang-sedih-gak_54f3dd747455139e2b6c80ae

Saya ingin seperti mba Mariam Umm yang mudah menangis, seperti istri, anak-anak dan cucu-cucu Saya yang nonton film Laskar Pelangi saja menangis, tapi Saya sudah coba tetap saja tidak bisa. Saya sependapat dengan mba Mariam, menangis paling gak bikin lega hati, plong perasaan.

Film NOTEBOOK, tentang kisah cinta sejati yang terpisahkan oleh kematian, dan meninggalnya pun di pelukan pasangan, yang ceritanya membuat sedih dan membuat banyak orang menangis, saya tak menangis. Istri saya tercinta sudah menonton film NOTEBOOK sampai 8 kali, dan 8 kali juga ia menangis.

Istri pernah bertanya iseng ke Saya “Kenapa Papa gak pernah nangis jika nonton film NOTEBOOK? Bukankah kisah cinta Noah dan Allie sangat romantis, sangat mirip kisah cinta kita. Mereka jatuh cinta sejak pandangan pertama, mereka menjalani pacaran secara back street, mereka juga mengalami pacaran Long Distance, mereka juga surat-suratan, bedanya surat Noah tak pernah berbalas, surat Papa selalu kubalas. Papa sama gilanya seperti Noah yang sampai memanjat bianglala di pasar malam dan mengancam akan meloncat, tiduran di tengah jalan raya. Sampai akhirnya orang tua Allie luluh dan merestui hubungan Noah dan Allie, mereka menikah, punya anak dan cucu. Noah dan Allie meninggal pelukan. Itukan impian kita selama ini, untuk menua bersama dan meninggal bersama-sama, tidak boleh ada yang meninggal duluan, karena masing-masing kita gak mau bersedih di sisa umur merindukan yang pergi terlebih dahulu.”

Mendapat berondongan pertanyaan sekaligus pernyataan sentimental dari istri tercinta, Saya menarik nafas dan menjawab pelan, lirih “Mama sayang. Aku sebenarnya selalu terharu setiap nonton film NOTEBOOK. Ingin rasanya menangis seperti mama untuk menunjukan rasa terharuku, yang seperti de javu mengingat masa-masa kita pacaran. Tapi kalo aku menangis, aku kuatir bulu mata palsuku, yang bagus banget ini, yang sering dibilang orang-orang asli dan sangat lentik jadi rusak nantinya. Itulah mengapa aku jarang menangis. Mama gak tau kalo bulu mata aku ini palsu kan?”

Istriku terkaget, matanya membelalak. Ia mengatakan “Oallah.. ku kira selama ini bulu mata Papa asli. Pantesan koq bagus banget, lentik banget. Papa beli di mana? Koq gak pernah bilang aku. Aku kan mau juga beli yang bagus kaya papa, yang gak terlihat palsu bulu matanya. Papa curang diam-diam aja selama ini.”

Dengan tertawa terkekeh-kekeh Saya mengatakan ke istri “Bulu mata mama udah bagus, asli pula. Nanti kalo aku kasih tau beli di mana, mama pakai bulu mata palsu, nanti jadi tambah cantik binggow. Nanti banyak pria yang suka ke mama. Aku pasti tersiksa terbakar api cemburu. Mama tau kan kalo aku sampai cemburu, nanti ingin kubunuh pria-pria itu. Mending gak usah yah mama sayang.

Akhir kata, Saya ingin mengutip kata-kata bijak dari mbah di kampung saat ia akan meninggalkan dunia selama-lamanya "Jangan tangisi kepergianku, karena tangisanmu, tangisan kalian, membuatku ingin menangis juga. Aku ingin meninggal dengan tersenyum, dan menunggu kalian di surga dengan hati suka cita riang gembira."

Selamat siang Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun