Sama seperti banyak kompasianer lainnya, Saya menulis di kompasiana ini hanya untuk iseng-iseng saja, untuk mengisi waktu luang, untuk menyalurkan ide-ide yang beterbangan di pikiran, tidak untuk mencari uang, tidak untuk memenangkan penghargaan sebagai kompasianer terbaik, tidak untuk jadi batu loncatan karir di kantor maupun karir politik, tidak untuk mencari jodoh (walaupun dalam perjalananannya ada aja gadis kinyis-kinyis, mba-mba office dan wanita matang manggis yang memberi kode alam).
Itulah sebabnya, tulisan-tulisan yang saya post atau publish di kompasiana tidak melulu berkutat di satu bidang atau spesialisasi, misal politik dan hukum. Sesekali Saya menulis catatan harian, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, sesekali menulis seksologi, baik yang ilmiah maupun yang naluriah, beberapa kali menulis humor, baik humor yang satire maupun humor yang sarkas, dan paling sering menulis tentang politik, hukum dan dinamika di dalamnya, termasuk silang sengkarut dan trik-trik perpolitikan Indonesia yang paling kompleks di dunia, lebih sadis daripada di Amerika Serikat sekalipun.
Entah kebetulan atau tidak, pelan tapi pasti tulisan-tulisan sederhana yang kadang out of box dari Pakde Kartono mendapat tempat di hati pembaca, sampai ada yang jadi pembaca setia dan menunggu-nunggu kehadiran tulisan terbaru Pakde Kartono. Ada pembaca yang membaca hanya sekali, ada yang baca berulang kali sambil senyum-senyum sendiri dan bergumam dalam hati “Pakde Kartono ini makannya apa? Koq bisa cerdas bingits gini.” Ada yang bolak-balik membaca sampai ribuan kali, bahkan puluhan ribu kali, sehingga mau gak mau mendongkrak banyaknya view tulisan-tulisan pakde Kartono sampai jutaan view, sehingga secara statistic bikin mata membelalak dan bagi para hater bikin tambah sebel aza.
Tentang disukainya tulisan-tulisan Pakde Kartono dan banyaknya view di internet, pada akhirnya menarik para marketing perusahaan untuk menghubungi Saya. Kami pun berdiskusi, mereka ingin mensponsori tulisan saya, istilah kerennya mengendorse, dan Saya mengatakan tidak keberatan yang penting everybody happy. Cuma satu hal saya katakan ke para marketing perusahaan ini “Kalo mau pasang iklan atau endorse tulisan Pakde Kartono jangan sekarang, kompasiananya masih belum stabil, masih sering error, sayang nanti sudah banyak biaya keluar, tulisan pakde kartono yang baca cuma 0 orang.”
Pada akhirnya mereka mengerti, lalu salah satu dari mereka bertanya “Ok Pakde, tentang iklan bisa kita tunda, tapi mudah-mudahan pakde kartono berkenan memberti tahu rahasia agar tulisan di internet di baca sampai ribuan orang, bahkan jutaan orang.” Saya menjawab “Baiklah, Saya orangnya gak pelit berbagi ilmu, berbagi uang aja gak pelit, yang saya gak mau berbagi istri. Nanti akan saya buat tulisan khusus tentang bagaimana cara agar tulisan banyak yang baca di internet.”
Dan inilah tips dan triks dari Pakde Kartono agar tulisan di internet banyak yang baca, sampai ribuan view bahkan jutaan view. Cekidot :
1. Tulis tema yang informasinya dibutuhkan manusia sepanjang masa, selama bumi berputar dan masih ada manusia di bumi, misalnya tentang pentingnya ASI bagi bayi, tentang menjadikan anak pintar dan sehat, tentang malam pertama pengantin baru, tentang putus cinta, tentang alat kontrasepsi alami dll.
3. Tulis sebaik mungkin, sehingga banyak orang terinspirasi dan admin pengelola media social atau blog menempatkannya di HL. Jangan meniru Saya yang nulis tidak terlalu bagus, pakai Bahasa sehari-hari bukan bahasa baku sesuai EYD, sehingga tulisan-tulisan saya jarang di Highlight admin, apalagi di Headline.
Terkait hal ini, seorang sahabat menyindir saya di BBM “Tulisan Pakde Kartono gak di highlight admin kompasiana aja, yang baca ribuan bahkan jutaan, apalagi kalo dihighlight trus diHeadline, bisa-bisa meledak server admin” saya jawab ringan “ah, masa sih?” Sahabat tersebut menjawab tidak kalah ringan “iya bener Pakde, karisma Pakde itu luar biasa, sudah ganteng, pintar, humoris, mapan pula. Jadinya tulisannya banyak yang suka, apalagi gadis kinyis-kinyis, mba-mba office dan wanita matang manggis.”
4. menulis setiap hari seolah-olah kamu akan meninggal besok. Semakin sering seseorang menulis, maka ide-ide di kepala semakin banyak, semakin liar dan cepat dituangkan dalam tulisan, sebaliknya semakin jarang menukis, otak akan semakin tumpul dan ide-ide semakin kering.
Menulis setiap hari beda dengan memposting setiap hari, apa yang kita tulis gak selalu harus diposting, catat aja dulu dalam notebook untuk sewaktu-waktu diselesaikan tulisan tersebut. Tulisan dengan ide paling liar, misal JK Rowling dengan Harry Potter, EL James dengan 50 Shade of Grey dll, yang memungkinkan menerima banyak kritikan, tanggapan bahkan kontroversi, akan lebih berpotensi sukses di pasaran daripada tulisan dengan tema umum yang semua orang bisa bikin dan lebih memilih aman karena tak mau terlibat kontroversi.
5. Jika cara 1,2, 3 dan 4 masih belum bisa mendongkrak tulisan sehingga banyak yang baca, maka pakai cara pamungkas yaitu suruh karyawan di kantor yang jumlahnya puluhan, apalagi kalo ratusan untuk mengklik bolak balik tulisan tersebut, sehingga viewnya terus terdongkrak naik. Suruh karyawan buka semua gadget yang ada, yaitu komputer, laptop, HP, tablet dan berikan bonus akhir tahun jika ternyata cara ini berhasil.
Demikianlah tulisan sederhana ini saya buat, agar kita semua penulis tetap bersemangat bahwa penulis hebat awalnya adalah penulis biasa seperti kita semua, dan kita bisa menjadi penulis hebat, syaratnya mudah saja, yaitu TERUS MENULIS, dan biarkan tulisan yang dipublish menentukan sendiri nasibnya.
Selamat sore Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H