Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Abraham Samad Seharusnya Minta Maaf ke Budi Gunawan

29 April 2015   09:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tidak ada nama-nama penyidik di surat perintah penyidikan KPK, Abraham Samad telah melakukan penyalahgunaan wewenang sebagai ketua KPK, dan ini adalah pelanggaran berat, mengulang kasus bocornya sprindik atas nama Anas Urbaningrum yang belum di paraf oleh BW dan BS saat itu.

3. Surat perintah penyidikan tidak diparaf oleh pimpinan KPK lainnya, hanya ada tanda tangan ketua KPK Abraham Samad sendirian, dan jika dibandingkan dengan tanda tangan Abraham Samad di surat perintah penyidikan untuk Angelina Sondakh di bawah ini, terlihat tanda tangannya berbeda. Sepertinya AS terburu-buru tanda tangan, karena gemes ke BG pengen cepet-cepet bikin konferensi pera dan bikin geger Indonesia.

4. Laporan kejadian tindak pidana korupsi tanggal 12 Januari 2015 langsung dilanjutkan dengan terbitnya surat perintah penyidikan atas nama komjen pol Budi Gunawan tanggal 12 Januari itu juga, terkesan kejar setoran.

Proses administrasi yang dipaksakan berlangsung kilat merupakan salah satu indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang. Laporan kejadian tindak pidana korupsi yang diterima, seharusnya diadministrasi secara normal, didisposisi ke bagian-bagian terkait, tidak mungkin dalam sehari diterbitkan sprintdik, kecuali memang dipaksakan untuk mengejar waktu karena tanggal 14 Januari 2015 komjen pol BG telah dijadwalkan fit and proper test sebagai kapolri di DPR RI.

Dari 4 point analisis di atas, kita bisa menjawab apakah penetapan tersangka komjen pol Budi Gunawan murni penegakan hukum atau kriminalisasi hukum, dan putusan praperadilan pengadilan negeri Jakarta Selatan dengan hakim tunggal Sarpin Rizaldi yang untuk menegakan kebenaran dan keadilan, berani ambil resiko dicemooh aktivis anti korupsi bisa menjadi bahan pertimbangan juga.

[caption id="attachment_413504" align="alignnone" width="640" caption="Foto dari rimanews.com"]

1430272190299411085
1430272190299411085
[/caption]

Ini nasihat dari saya, sebagai seorang yang telah makan asam garam di dunia politik dan hukum di Indonesia, tidak ada jalan lain, satu-satunya jalan supaya suasana kembali kondusif, tidak ada dendam di hati, tidak ada tusuk menusuk di belakang, sebaiknya jika memang jantan dan ada salah, tidaklah hina seorang Abraham Samad meminta maaf kepada Budi Gunawan atas kesalahan masa lalu, demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Dan mudah-mudahan Budi Gunawan sebagai seorang muslim yang baik, mau memaafkan Abraham Samad, yang walaupun ketua KPK tetap saja manusia biasa, bisa salah bisa khilaf, termasuk kesalahan yang mungkin sudah dimaafkan istrinya gara-gara makan siang gado-gado bersama putri Indonesia Elvira koq sampai jauh-jauh ke apartment the Capital.

Selamat siang Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun