Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pijat Plus-plus di Alexis Ancol

7 Februari 2014   20:21 Diperbarui: 22 Februari 2016   18:44 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 4 Juli 2014 kemarin aku ke Jakarta, untuk menghadiri ulang tahun istri tercinta. Rupanya kedatanganku di Jakarta terendus oleh sahabat dunia maya saya Gatot Swandito dan Bain Saptaman.

Gatot Swandito naik kereta malam Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya - Jakarta yang transit di Cirebon. Gatot menyamar sebagai pengamen, di atas kereta malam ia menyanyi lagu kereta malam ciptaan H Oma Irama dan bergoyang caesar selama perjalanan, biar bisa gratis dari Cirebon ke Jakarta.

Bain Saptaman naik sepeda onthel dari Solo ke Jakarta. Diperkirakan perjalanan memakan waktu 3 hari 2 malam, itupun jika Bain gak mampir ke Sarkem di Yogya dan Saritem di Bandung.

Tanggal 6 februari pagi, masuk SMS dari Gatot "Pakde, selamat ulang tahun buat bude. Semoga panjang umur dan sehat selalu, tambah sayang pakde. Jika sudah selesai acara ultah bude, yuk kita sowan (YKS) ke hotel Alexis Ancol. Katanya ada cungkok baru datang dari Beijing."

Belum sempat ku balas SMS Gatot, masuk juga SMS dari Bain "Pakde, selamat ulang tahun buat bude. Semoga panjang umur dan sehat selalu, tambah sayang pakde. Jika sudah selesai acara ultah bude, yuk kita sowan (YKS) ke hotel Alexis Ancol. Katanya ada Uzbek dan Rusia baru datang."

Waduh, SMS Gatot dan Bain koq bisa berbarengan, jangan-jangan mereka janjian untuk ajak saya ke Alexis. Heran juga sebenarnya, tapi saya malas tanya-tanya, mau ajak Nakal koq bisa kompakan gitu. Kalo untuk yang benar, misal sholat, puasa, sedekah atau naik haji, baik Bain maupun Gatot koq gak pernah ajak-ajak.

Singkat cerita kita janjian ke Alexis, saya berdua saja dengan Gatot, karena Bain belum sampe juga ke Jakarta. Sampai di Alexis kita putuskan ambil pijat plus-plus saja, gak usah ambil Cungkok atau Uzbek, karena setelah tanya-tanya, baik cungkok maupun uzbek gak bisa bahasa Indonesia, apalagi bahasa Jawa.

Akhirnya masuklah kami ke kamar masing-masing, sebelah-sebelahan. Gak lama setelah masuk, terapis pijat plus-plus dari kamar Gatot teriak-teriak keluar kamar. Samar-samar aku mendengar ia bicara dengan supervisornya (supervisor S, terapis T) :

S : kenapa kamu teriak-teriak gitu?
T : maaf boss, saya kaget, waktu saya pijat pahanya, tangan saya seperti menyentuh cacing seukuran 3-5 cm, saya sejak kecil geli sama cacing, makanya saya spontan keluar kamar dan teriak.

S : kamu udah liat itu beneran cacing? Jangan-jangan itu Mr P tamu kita yang kamu sentuh.
T : yakin boss. Soalnya cacing itu bergerak-gerak, dan lengket.

S : tamu yang kamu pijat waktu kamu menyentuh cacing tersebut reaksinya bagaimana?
T : ia sepertinya keenakan, matanya merem melek.

S : kalo gitu kamu bukan menyentuh cacing, tapi Mr P tamu kita.
T : bukan pak, saya yakin, itu cacing.

S : bagaimana kamu bisa yakin?
T : saya yakin, sebab tadi saya mengintip ke kamar sebelah, temannya di pijat juga, saya lihat Mr P temannya segede paha. Dan dia anteng saja Mr P nya dipijat oleh terapisnya. Makanya saya pikir, tamu saya sama seperti temannya, Mr P nya segede paha juga.

Gara-gara terapisnya Gatot ketakutan dan lari teriak-teriak keluar, maka gagal deh niat Gatot pijat plus-plus di Alexis.

Selamat malam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun