Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar dari Olga Syahputra, Sukses Muda Mati Muda

28 Maret 2015   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sewaktu Olga terbaring sakit, ia masih sempat mengorbitkan adik kesayangannya Billy, untuk menggantikannya sebagai tulang punggung banyak orang. Walaupun Billy tidak bisa sesukses kakaknya Olga, paling tidak Olga bisa meninggal tersenyum, karena Billy sudah mandiri dan bintangnya terus terang walau Olga tidak mendampinginya lagi.

[caption id="attachment_406079" align="aligncenter" width="512" caption="Foto dari metrotvnews.com"]

142755044569121960
142755044569121960
[/caption]

3. Olga mati muda

Saya teringat pesan aktivis dari Universitas Indonesia, yang merupakan pendiri Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UI, yang meninggal di puncak gunung Semeru, Soe Hok Gie, di buku "Catatan Seorang Demonstran" mengatakan "Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."

Soe Hok Gie meninggal dunia dalam usia sangat muda 26 tahun (sehari lagi ulang tahun ke 27). Ia mati muda, dan menuruti kata-katanya, maka ia seharusnya berbahagia. Sampai sekarang nama Soe Hok Gie terus dikenang sebagai aktivis yang menentang kediktatoran presiden Soekarno dan Soeharto. Untung saja ia mati muda, kalo sampai ia terus hidup, mungkin pemerintah akan merekrutnya masuk istana, dan ia seperti aktivis-aktivis lainnya, yang terkini adalah Denny Indrayana, akan lupa perjuangannya semasa kuliah dan menjadi aktivis jalanan, karena terbuai empuknya kursi jabatan, dinginnya AC kantor dan mewahnya fasilitas sebagai pejabat publik.

Olga Syahputra meninggal dunia dalam usia relatif muda 32 tahun. Nama Olga akan dikenang sepanjang masa. Orang akan mengenal Olga sebagai salah satu komedian terbaik, ia menjadi pelawak tanpa ikut lomba lawak, atau ikut grup lawak. Ia melawak tanpa script, karena sutradara hanya cukup memberi tahu Olga temanya tentang apa, dan lawakan yang lucu dan menghibur, yang membuat penonton yang menyukainya tertawa terpingkal-pingkal, ngakak sampai ngangkang, kalo yang tidak menyukainya gak perlu kita bahas, walo Olga lucu tetap aja dibilang garing.

Menyenangkan banyak orang itu adalah hal baik, insya Allah akan mendapat banyak pahala, dan insya Allah mendapat ganjaran surga dari Allah.

Akhir kata, selamat jalan Olga Syahputra, semoga Olga tenang di alam sana. Terima kasih Olga sudah banyak menghibur kami semua selama ini, walo mungkin Olga sedang sedih atau sakit, namun Olga tidak memperlihatkan itu ke kami semua.

Semoga amal ibadah Olga diterima Allah SWT, dan semoga Olga dipertemukan dengan bidadari di surga yang tidak sempat ditemuinya selama hidup di dunia. Saya ingin mengutip kata-kata bijak mbah di kampung "Orang-orang baik mati muda, karena Tuhan tidak tega membiarkan ia hidup lama-lama di dunia yang kejam dan buas ini."

Selamat malam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun