Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cinta PSK Ayam Kampus ke Pria Dewasa

20 Maret 2015   22:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:21 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426866382779945462

[caption id="attachment_404369" align="aligncenter" width="546" caption="Foto dari kompas.com"][/caption]

"PSK juga manusia"

Kalimat tersebut dikatakan oleh seorang perempuan pemuas nafsu syahwat om-om penyuka daun muda di ibukota. Perempuan ini biasa disebut PSK, yang saya temui minggu lalu di Social House (Soho) Grand Indonesia East Mall lantai 1 Jakarta, untuk keperluan wawancara, karena Saya tertarik untuk melakukan penelitian kecil-kecilan sebagai bahan pembuatan buku "Jakarta Untold Story" tentang kehidupan PSK Ayam Kampus di Jakarta. Buku ini saya perkirakan bakal lebih sukses dari buku "Jakarta Undercover" yang ditulis Moamar Emka.

Singkat kata singkat cerita, setelah cipika, cipiki, cining dan cibir, saya memanggil waiter untuk memesan makanan dan minuman. Sebelumnya saya bertanya ke Dina, PSK ayam kampus yang kampusnya di daerah Selatan Jakarta "Adik mau pesan makan apa? Minum apa?" Sambil menyulut sebatang rokok marlboro menthol ke korek Zippo menyala yang saya sodorkan mendekatinya, Dina menjawab "Aku makan samain aja ama mas, minumnya teh botol sosro."

Sambil pesan makanan dan minuman, saya ngobrol sebentar dengan waiter :

P : mas, saya pesan steak sirloin, masak welldone yah.

W : baik pak. Sepertinya bapak sudah makan steak mentah yah (mata melirik ke gadis di sebelahku), makanya pesannya yang mateng. Lokal atau impor pak dagingnya?

P : enak mana mas, lokal atau impor? Kalo impor pasti lebih mahal kan?

W : harga mahalan impor pak, tapi kalo rasa tergantung selera.

P : kira-kira selera saya gimana mas?

W : maaf yah pak, dilihat dari tongkrongan bapak. Selera bapak pasti bagus. Bapak lebih cocok daging impor saja.

P : Tapi saya cinta ploduk-ploduk dalam negeri mas. Saya mau daging lokal saja.

W : mohon maaf pak, saya lupa memberi tahu. Daging lokal sedang kosong stoknya.

P : arghhh.. Kenapa gak dari tadi bilang. Ya sudah pesan daging impor saja.

W : sip pak. Impornya US atau Aus (australia) pak?

P : duhh pusing aku mas. Apa bedanya US dan Aus?

W : Beda jarak aja pak, Aus dekat, US jauh.

P : itu saya tahu, DODOL !!! (Mulai esmosi). Saya pilih impor Aus aja, Saya anti amerika.

W : baik pak. Maaf sebelumnya, kita gak jual dodol. Kalo mau dodol, bapak ke Garut aja.

Agak emosi ngobrol dengan waiter yang nyebelin, lalu saya mengalihkan pembicaraan dengan gadis manis PSK Ayam kampus yang sejak tadi asik mengutak atik gadgetnya, Iphone 6 plus, Ia gak peduli dengan ketegangan yang sempat meningkat antara saya dan waiter, juga ketegangan yang mulai tampak menyembul di bagian atas celana jeans Levis 501 yang saya pakai.

Kamipun ngobrol ringan nan santai, untuk menghindari kesan bahwa ini adalah wawancara mendalam berbau investigasi ;

P : adik sudah lama jalani kerjaan begini?

V : belum mas, baru juga setahun.

P : sebelum kerja begini, adik kerja apa?

V : sebelum begini, saya begitu mas.

P : adik punya wajah cantik, tubuh sexy, kulit putih mulus, kenapa tidak mencari pria baik-baik saja lalu menikah, daripada begini, setiap hari berganti pria dan tidak ada yang mencintaimu dengan hati.

V : mau saya juga begitu mas, tetapi saya belum menemukan lelaki yang bener-bener baik. Daripada saya serius, lalu saya disakiti hatinya, mending seperti ini, saya merasa free and happy.

P : masa tidak ada laki-laki yang baik di kota ini? Sejuta lebih laki-laki, masa iya semuanya gak baik.

W : yang baik mungkin banyak mas, tapi saya belum dipertemukan saja. Mungkin Tuhan belum membolehkan saya menikah dan mengikat janji suci pernikahan hanya dengan 1 pria.

P : memang kriteria pria seperti apa yang kamu inginkan, yang kamu idam-idamkan Dik? Ceritakan ke mas, barangkali mas bisa bantu menemukan 1 pria seperti itu untukmu.

W : Jangan ah mas, aku malu. Nanti mas mencap aku gak tahu diri.

P : ceritakan ke aku dik. Aku tidak akan mentertawakan keinginanmu.

V : baiklah kalo itu mau mas. Mas pernah baca kompasiana?

P : pernah dik. Ada apa dengan kompasiana? Gak nyangka aku, dibalik sosok gaulmu, ternyata kamu baca-baca juga kompasiana, pantas saja aku melihat selintas kamu punya wawasan luas.

V : ada sosok idolaku di kompasiana? Ia pria paruh baya, sayang anak, sayang istri. Menurut pengakuannya, Ia ganteng, pintar, humoris dan mapan. Aku pingin punya suami seperti dia. Diidolai banyak gadis kinyis-kinyis, mbak-mbak office dan wanita matang manggis, tapi semua ia anggap teman dan sahabat. Ia hanya mencintai istrinya, yang menurut salah satu tulisannya, cantik luar biasa seperti bidadari dari kahyangan.

P : Adik mengidolakan Pakde Kartono?

V : exactly mas. Aku benar-benar mengidolakan sosok pakde, tiap hari aku terbayang-bayang wajah pakde, tidur malampun, aku sampai memimpikan pakde. Padahal aku belum mengenalnya. Dalam hati aku bernazar, kalo ketemu pakde kartono, aku mau mengatakan ingin berbakti padanya, mengabdikan hidupku selamanya, terserah pakde aku mau dijadikan istri atau sekedar simpanan, aku mau berhenti jadi PSK, aku mau kuliah yang bener sampai lulus, sehingga nanti aku dikenal bukan sebagai ayam kampus, tapi alumnus.

P : dik. Akulah sosok pakde kartono yang kamu idam-idamkan itu.

V : masya Allah... Mas gak bercanda? Mas serius? Ternyata Pakde Kartono aslinya ganteng bingitss, eh binggow.

Lalu gadis muda itu memelukku erat, ia hampir mencium bibirku, lalu ku tolak. Aku mengatakan "Jangan di sini, banyak orang, lagipula kita bukan muhrim."

Dengan wajah memelas, gadis muda tersebut berkata "Jadikan aku muhrimmu mas, aku seperti mimpi di siang bolong bertemu mas, pakde kartono. Kalo pun ini mimpi, Aku gak mau terbangun dari mimpi indah ini."

Dengan tetap berusaha tenang, sambil mengatur nafas yang mulai memburu, saya berkata "Jalani saja pelan-pelan dik, kalo jodoh gak akan kemana. Saya mau ijin ke istri untuk menjadikanmu anak angkat dulu. Mudah-mudahan istriku mengijinkan."

"Bener yah mas. Gak ada yang kucari di dunia ini selain kebahagiaan, bersama mas aku melihat secercah kebahagiaan. PSK juga manusia, punya rasa punya hati, pingin tobat biar gak terus jual diri." Gadis muda tersebut memandangku dengan penuh pengharapan.

"Pesanku cuma 1. Kalo istriku gak kasih ijin, dan adik gak bisa jadi istriku atau anak angkatku, adik jadi muridku saja, gak akan menyesal."

"Terserah pakde aja. Saya manut dan katut karo mas."

Selamat malam Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun