Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Sebenarnya Jokowi Ditolak di ITB

18 April 2014   22:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 1857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Jokowi pengusaha, bukan dosen

Kesalahan pihak rektorat ITB mengundang Jokowi untuk memberikan kuliah umum. coba Jokowi datang ke ITB untuk mengadakan pelatihan wirausaha, mungkin mahasiswa ITB akan menerimanya dengan senang hati, karena Jokowi termasuk ke dalam kelompok pengusaha yang sukses dengan ekspor Furniture buatannya yang sampai ke eropa. dengar-dengar rekan Elde, seluruh perabotan rumah tangganya di Jerman di ekspor oleh perusahaan Jokowi di Solo, sehingga rekan Elde mati-matian membela Jokowi dan menjadi Jokowi Lover, padahal tadinya ia merupakan PKS lover.

5. Jokowi bukan Pakde Kartono

Mahasiswa ITB menolak Jokowi karena menolak kampusnya dipolitisasi. Bila yang datang bukan Jokowi, tetapi Pakde Kartono, tidak ada alasan mahasiswa tersebut menolak, bahkan kemungkinan besar mahasiswi ITB yang kinyis-kinyis, ditambah mahasiswi-mahasiswi kinyis-kinyis dari Universitas padjajaran, Universitas parahiyangan, universitas Maranatha, Unisba, UPI dan Enhai akan berjejer sepanjang jalan menuju kampus ITB untuk menyambut kedatangan Pakde Kartono yang akan menampakan wajah aslinya untuk pertama kalinya, yang menurut kabar yang bisa dipercaya, sudah membuat banyak orang KEPO, dan memimpikannya pagi siang sore malam. Pakde Kartono datang ke ITB tidak untuk politisasi kampus, tetapi untuk memberikan kuliah umum bagaimana cara menulis yang asyik, yang aktual, inspiratif, bermanfaat dan menarik sehingga tulisannya bisa dibaca sampai sejuta pembaca.

Demikianlah alasan sebenarnya menurut teman-teman saya di Pejaten kenapa Jokowi ditolak memberikan kuliah umum di ITB, bukan murni kuatir adanya politisasi kampus.

Ini opini saya dan teman-teman, apa opinimu?

Selamat malam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun