Siapa yang pernah selingkuh tunjuk tangan? Pertanyaan bodoh ini jika ditanyakan seorang atasan kepada bawahan saat rapat di kantor, atau seorang pembicara kepada peserta seminar, hampir pasti mendapat jawaban yang sudah diprediksi. Tidak ada yang tunjuk tangan, artinya tidak ada yang mengaku pernah selingkuh. Kalopun ada yang pernah selingkuh, tidak akan mengakuinya di depan umum, karena berbagai pertimbangan.
Saya sendiri kalo ditanya istri pernah selingkuh apa nggak? Saya jawabannya tegas bilang gak pernah.
Kalo istri masih tanya, "Yang dulu awal nikah kamu pernah jalan sama mantan ke puncak pass?" Saya jawab tegas lagi "Itu bukan selingkuh, cuma nemenin dia makan jagung bakar di puncak pass."
Kalo istri masih tanya, "Yang dulu munas golkar tahun 2009 di Pekanbaru, yang beritanya santer Papa boyong model-model cantik ke sana dan bikin beberapa private party?" Saya jawab tegas lagi "Itu bukan selingkuh, Papa cuma kasih kerjaan mereka jadi usher (penerima tamu, caddy golf, pemandu lagu karaoke, penuang minuman, sekretaris sementara dll), mereka kan rata-rata mahasiswi, biar ada tambahan buat uang kuliah, ini kan hal yang baik dan mulia membantu sesama."
Karena ketegasan saya yang selalu berulang-ulang dan konsisten mengatakan tidak pernah selingkuh, dan memang tidak pernah selingkuh, akhirnya istri percaya 1000% dan sampai sekarang gak pernah pusing nanya-nanya hal itu. Apalagi saya selalu menegaskan "Saya menikah denganmu, karena di mataku mama wanita tercantik di dunia, terbaik yang pernah ku temui di sepanjang hidupku. Buat apa lagi aku selingkuh? Semua kenikmatan dan kebahagiaan sudah kudapatkan darimu, bersamamu." Istriku orangnya bener-bener baik, setelah saya berkata begitu, biasanya saya langsung dipeluk hangat, dicium mesra, dan ditawari mau dipijat apanya? Siapa tau badanku pegal-pegal, dan di akhir session pijit, biasanya kita tutup dengan bercinta penuh gelora sampai meraih big O.
Minggu lalu saya berdua istri jalan ke Garut untuk melihat peternakan domba dan sapi yang baru kami beli dari seorang sahabat. Pulang dari melihat peternakan, kami mampir ke daerah Cipanas Garut yang terkenal dengan tempat-tempat berendam air panasnya yang asli dari mata air pegunungan.
Ada beberapa hotel dan villa di sekitar Cipanas Garut, semuanya menawarkan kolam berendam air panas di kamar, antara lain ; Sabda alam, sumber alam, banyu alam, Tirta alam, Tirta gangga dll. Saya buka villa di salah satu yang saya sebutkan di atas.
Istri saya senang binggo (lebih dari senang bingits) ketika saya memutuskan check in, dia gak nyangka, dia pikir gak pakai acara check in dan berendam segala. Istriku merasa mendapat big surprise, saya berulang kali dicium-cium bibir, ia mengatakan "Thanks papa, thanks papa, it's a very big surprise, you're so romantic. kita jadi kaya bulan madu gak terencana, just 2 of us, tanpa anak dan cucu. Once more, thanks papa, I will serve you the best, I promise."
Setelah check in, sebelum masuk ke villa, saya keliling-keliling dulu muterin villa yang nun jauh di sana pemandangan gunung guntur terlihat sangat menakjubkan.
[caption id="attachment_379929" align="aligncenter" width="425" caption="Dok pribadi"][/caption]
Dunia memang sempit, walau tak selebar daun kelor. Lagi asyik jalan-jalan dengan istri tercinta, kita bertemu dengan teman kuliah istri di Amerika dulu, bule dari Swedia yang sedang melakukan penelitian geothermal di Garut. Mereka saling sapa, terlibat pembicaraan seru, tapi ada pembicaraannya yang bikin pipi saya merah.