[caption id="attachment_395994" align="aligncenter" width="480" caption="Foto dari bbm Sonny"]a[/caption]
Semalam teman kantor telpon, minta tolong dibolehkan menginap di apartmentku di kawasan Kuningan Jakarta, yang baru habis sewanya dari petinggi PT Chevron (dh Unocal), alasannya sederhana ; Ia malas menginap di hotel, ia juga gak bisa menunjukan KTP dan tidak ada uang untuk bayar kamar hotel, karena dompet dan isinya ditinggal di rumah, disita istrinya. salahnya, ia tak berniat mempraperadilankan penyitaan tersebut.
Temanku ini bosan di rumah, setiap hari bertemu dengan istrinya yang ia gambarkan seperti Mak Lampir di serial drama Misteri Gunung Merapi, yang populer di radio dan televisi sekitar tahun 80an dan 90an.
Ia bilang mau reunian ke karaoke dengan teman-teman kuliahnya. Ia hanya diberikan uang Rp 300.000 yang cukup untuk membeli rokok, bensin dan makan di warung pinggir jalan. Mungkin istri temanku ini sudah membaca tulisan-tulisan Pakde Kartono, dan mengikuti saran istriku, agar menyita dompet dan isinya kalo suami pergi keluar rumah tanpa alasan yang jelas dan gak jelas juga pergi dengan siapa.
Sebel juga saya ke teman saya ini, nyebut istri sendiri koq seperti Mak Lampir? Apa gak ada padanan yang lebih baik lagi? Soalnya Mak Lampir itu punya sifat-sifat yang gak baik, yang menjadi musuh bersama masyarakat.
Saya sendiri kenal istrinya, dan saya gak setuju kalo istrinya sampai dikatakan mirip Mak Lampir. Istri saya di rumah juga pasti ngamuk kalo ada yang bilang ia mirip mak lampir, karena menurut saya ia lebih mirip Sharon Stone, atau mirip Katie Holmes.
By the way, saya gak mau ikut campur urusan rumah tangga orang lain. Rumput tetangga lebih hijau atau lebih kuning, saya gak peduli, yang saya peduli anak gadis tetangga yang masuk kuliah semester I, karena sering ketemu gak sengaja saat saya berangkat kantor, dan saya tawari menumpang karena kantor saya dan kampusnya kebetulan searah.
Melihat kasus tidak betahnya teman saya di rumah, disebabkan istrinya yang (katanya) seperti Mak Lampir, maka Saya memberanikan diri untuk memberi saran ke teman-teman kompasianer, baik yang kinyis-kinyis maupun yang matang manggis, yang sudah menikah maupun yang belum menikah, agar kejadian seperti teman saya jangan terjadi, maka usahakan jangan menjadi wanita seperti Mak Lampir.
Berikut ciri-ciri Mak Lampir ;
1. Muka hijau
Saran buat wanita di manapun di dunia, beli lah bedak warna putih atau warna yang mirip warna kulit, jangan beli bedak warna hijau, selain mirip Mak Lampir, bisa juga mirip Hulk, atau Swamp Thing di film Hollywood.
2. Rambut putih panjang tergerai
Jika ada rekan-rekan yang punya rambut putih panjang, usahakan jangan digerai dan tidak pernah disisir, karena ini akan menyebabkan anda mirip Mak Lampir. Sebaiknya rambut anda diikat, dikuncir, dikepang, atau dikonde sekalian, biar dikira mau kondangan. Mak Lampir kan gak pernah kondangan.
3. Pakai daster lusuh dan tidak pernah di cuci
Beberapa kali saya menonton drama Misteri Gunung Merapi, saya tidak pernah melihat Mak Lampir ganti baju, juga gak pernah melihat ia mencuci baju di sungai atau di sumur. Juga tidak pernah terlihat jemuran baju daster lusuh mak Lampir. Nah, hal yang jorok ini jangan ditiru teman-teman yah.
4. Membawa tongkat yang menyeramkan
Kemana-mana Mak Lampir membawa-bawa tongkat saktinya, yang ujungnya berbentuk kepala mahluk tidak jelas, sepertinya itu JENGLOT. Mahluk tidak jelas yang punya kekuatan mistis. Ini kan menyeramkan. Sebaiknya, teman-teman yang terpaksa memakai tongkat, pilihlah tongkat yang tidak menyeramkan, atau kalo mau dituntun saja oleh seorang penuntun, lebih praktis. apalagi kalo yang menuntun seperti briptu Eka Frestya atau pemeran utama sinetron Ganteng Ganteng Serigala Aliando Syarif.
5. Mudah marah tanpa alasan jelas dan Tertawa cekikikan
Mak Lampir mudah sekali tersulut amarahnya, gak ada angin gak ada badai Mak Lampir sering marah-marah sendiri, mungkin ia punya tekanan darah tinggi, hati-hati bisa stroke. Mak lampir paling marah kalo melihat Sembara memadu kasih dengan kekasihnya, mungkin Mak Lampir cemburu karena Sembara tidak memadu kasih dengannya.
Terkait dengan tertawa, yang khas dari tertawa mak lampir adalah xixixixi. Nah mulai sekarang, supaya gak kaya mak lampir, jangan lagi tertawa cekikikan, tetapi ketawa ngakak aja, misalnya seperti tertawanya Pakde Kartono wkwkkwkwkwkk.
5 ciri-ciri di atas mesti kumulatif semuanya, gak bisa hanya salah satu, baru bisa seseorang dikatakan seperti Mak Lampir. Mudah-mudahan tidak ada teman-teman dan sahabat-sahabat di kompasiana yang punya ciri-ciri seperti Mak Lampir, sehingga membuat suami tidak betah di rumah.
Selamat siang Indonesia
Ps : kalo suami gak betah di rumah, koreksi diri, introspeksi, bukan malah membalas dengan mencari pria lain untuk membalas suami yang gak betah di rumah tersebut.