Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masa Gara-gara Parkir Membunuh Orang? (Penembakan 3 Muslim di Amerika)

13 Februari 2015   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14237942471595816313

Masa Gara-gara Parkir Membunuh Orang? (Tinjauan Kasus Penembakan 3 Muslim di Amerika)

[caption id="attachment_396581" align="aligncenter" width="476" caption="Foto dari bbm Sonny"][/caption]

Pembunuhan 3 orang muslim di Chapel Hill, Carolina Utara, Amerika Serikat yang dipicu karena masalah parkir sontak mendapat perhatian besar dari media-media seluruh dunia. Hampir semua media memberitakannya, baik di utara, timur, selatan dan barat. Nama tersangka penembakan yang telah menyerahkan diri, Craig Stephen Hicks (46 tahun), segera menjadi terkenal ke seluruh dunia tanpa perlu mengikuti American Idol, memenangkan Academy Award atau Grammy Award.

Di beberapa media berdasarkan keterangan para saksi, penyidik, dan juga keterangan tersangka, pemicu pembunuhan tersebut jelas karena masalah parkir, namun entah kenapa banyak pihak yang mencoba mengkait-kaitkannya dengan isu sentimen agama, bahwa penyebab pembunuhan 3 muslim tersebut bukan karena masalah parkir, tapi karena masalah agama. Sampai-sampai ada yang menyebut Craig Stephen Hicks sebagai teroris. LOL.

Seperti telah kita ketahui bersama, Craig Stephen Hicks setelah melakukan penembakan segera menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Dari sini aja udah jelas, mana ada teroris menyerahkan diri setelah melakukan aksinya? Yang ada dia akan terus menembak membabi buta membunuh korban sebanyak-banyaknya sampai pelurunya habis, lalu melarikan diri dari kejaran pihak berwajib, atau melakukan aksi bunuh diri karena tidak mau dipenjara lama dan disiksa selama dipenjara oleh sipir dan napi sambil menunggu hari eksekusi mati atas vonis pengadilan.

Teman-teman saya yang pintar nan cerdas bertanya ke saya. "Pakde, masa gara-gara parkir koq membunuh 3 orang muslim tak bersalah? Pasti ada alasan lain, sentimen agama misalnya. Atau perselingkuhan dengan istri pelaku? Di mana-mana suami akan marah besar dan bisa jadi pembunuh berdarah dingin, jika istrinya selingkuh dengan pria lain, apalagi kalo sampai ditiduri pagi, siang dan malam."

Mendapat pertanyaan yang cadas dan bernas, saya berpikir sejenak, lalu saya menyodorkan beberapa fakta untuk mendukung bisa saja pembunuhan 3 muslim gara-gara masalah parkir, bukan karena sentimen agama, apalagi masalah perselingkuhan dengan istri pelaku.

Saya berikan link-link berita yang menjelaskan motif seseorang membunuh orang lain ;

http://skalanews.com/berita/detail/201020/Tragis-Pengamen-India-Dibunuh-Hanya-karena-Saling-Pandang

http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/04/26/mlv4qo-garagara-uang-rp-1000-bocah-sd-dibunuh-temannya

http://www.indosiar.com/patroli/meludah-sembarangan-mahasiswa-tewas-ditusuk_38663.html

Dari 3 link berita yang saya berikan di atas, terlihat bahwa motif pembunuhan itu beragam, mulai dari yang serius, misal karena perang, terorisme, perselingkuhan dengan pria/wanita beristri, dendam dll, maupun alasan sepele, misal saling pandang, hutang Rp 1000, meludah sembarangan dll.

Jadi kalo sampai ada pihak yang gak percaya bahwa motif pembunuhan di Carolina Utara karena masalah lahan parkir depan rumah, dan tetap mengkaitkan dengan sentimen agama, padahal para saksi, penyidik dan tersangka mengatakan demikian, yah mau dikata apalagi? Mengutip kata Ahok "Sampai kiamat juga gak akan percaya."

Memang ada segelintir manusia-manusia yang senang jika "damai di bumi" hanyalah slogan belaka, makanya selalu ada gesekan antar agama di belahan manapun di dunia. Sampai-sampai ada perang salib, yang berseri seperti sinetron Indonesia. Yang lebih ironis lagi, saat ini, sesama muslim saling bunuh menjadi pemandangan sehari-hari di Irak dan Suriah sejak kehadiran ISIS.

Akhir kata, saya ingin mengatakan kepada rekan-rekan kompasianer yang pintar-pintar, Jangan suka membesar-besarkan dan melebar-lebarkan suatu isu atau yang bukan suatu kebenaran. Lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Kalo mau membesarkan mending membesarkan Mr P untuk pria, jadi pasangan senang dan bahagia, atau membesarkan kegantengan, kepintaran, kehumorisan dan kemapanan, jadi bisa asik dan bahagia tanpa perlu sibuk dengan urusan orang lain.

Sekian tausiah Jumat pagi dari Aa Anthony

Selamat pagi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun