Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pilih-pilih, Pilah-pilah, Belah-belah, dan Bilah-bilah Gamelan

28 November 2016   15:07 Diperbarui: 28 November 2016   18:22 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih bahan gamelan tidak sesulit memilih gubernur. Terlebih Gubernur Daerah Khusus Ibukota. Sulit, rumit, pelik dan sangat melelahkan masyarakat. Kecuali yang memang tidak punya rasa lelah.

Memilih bahan gamelan memang ada kemiripan dengan memilih kepala daerah. Yakni dipilah-pilah dan dipilih-pilih. Tetapi membuat gamelan plat atau pipa harus dibelah-belah untuk menjadi bilah-bilah. Yang pasti untuk memilih kepala daerah tidak ada istilah belah-belah terlebih lagi keinginan memecah belah, kecualiiiii........., semoga tidak terjadi.

Judul di atas kesannya puitis, tetapi sesungguhnya itu adalah rangkaian proses atau tahapan cara membuat gamelan dari besi. Tidak terlalu rumit, kecuali membuat gamelan dari perunggu, selain sabar dan telaten haruslah orang yang benar-benar ahli di bidangnya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Wilahan (Bilah)
Instrumen gamelan Jawa ada yang disebut balungan (slenthem, demung, saron dan peking). Semua terdiri dari wilahan (bilah) besi besi yang dibelah, dipotong dan dipukul sedemikian rupa.

Untuk mendapatkan nada sesuai yang diinginkan kita harus memilih besi yang sedang ketebalannya (tidak terlalu tipis atau terlalu tebal) antara 4 hingga 6 mm. Baik itu dari besi plat maupun dari pipa.

Jika terlalu tipis nglaras(menala/menyesuaikan nada)nya gampang, tapi suaranya nggembreng tidak bening. Jika terlalu tebal suaranya hampir bisa dijamin bening, tetapi nglarasnyarekasa.

Apabila kita dapat memilih besi (plat maupun pipa) pertama jangan yang keropos parah karena berkarat. Membelahnya mungkin gampang, tapi nglarasnya sulit untuk mendapatkan nada tertentu. Biasanya selain nggembreng, ada nada bayangan (dua nada yang berbeda dalam satu bilah). Misalnya, jika kita thinthing (pukul pelan) bagian tengah didapatkan nada 3 (lu), namun jika memukulnya agak keras atau agak kepinggir ada getaran nada lainnya membayangi atau mengganggu istilah kerennya distorsi (mungkin). Penyebabnya adalah karena ketebalannya tidak merata dalam bilah itu.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Pilih Bahan
Kembali pada judul, pilih-pilh pilah-pilah belah-belah bilah-bilah. Rangkaian proses membuat gamelan dari besi, pertama besi dipilah-pilah tingkat ketebalannya. Selanjutnya dipilih-pilih yang tidak berkarat. Kemudian diukur digaris dan dibelah-belah, jadilah bilah-bilah. Gampang to, gampang to, gampang to. Hehehe...gampang wudelmu.

Membuat bilah balungan ketebalan besinya sedapat mungkin gradual (wih bahasa apa pula ini) maksudnya ketebalannya berangsur-angsur. Nada rendah cari besi yang agak tipis, misalnya 4 mm kemudian semakin ke nada tinggi semakin tebal ukuran besinya.

Setelah didapatkan plat yang sesuai, terlebih dahulu diukur dan digores. Untuk ukuran demung bilah nada rendah 1 (ji) panjangnya lebih kurang 35 cm dan lebarnya 8 cm. Untuk nada yang paling tinggi 2 (ro cilik) panjang 30 cm dan lebar 7 cm.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Nglaras (Menala)
Nglaras atau menala tidak perlu pakai garpu tala. Bisa mencari nada yang sesuai dari VCD atau flashdisk. Saya suka laras gamelan Surakarta, ada dalam micro SD kiriman Mas Ukik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun