Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Listrik Pintar dan Konsumen Pintar

20 April 2016   16:20 Diperbarui: 20 April 2016   16:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan sering terjadinya listrik padam atau istilahnya byar-pet, banyak pelanggan yang menggunakan emergency lamp atau lampu darurat. Namanya saja darurat, sifatnya sementara. Pada saat listrik PLN padam lampu tersebut menyala secara otomatis. Namun, lampu darurat tersebut harus selalu dicolokkan ke stopkontak untuk mengisi (charge) baterai. Nah pada saat mencas inilah terjadi sedikit terjadi penyedotan arus meski hanya beberapa watt atau amper saja.

Saya kebetulan lebih setahun pernah tinggal di gubuk ladang yang jauh dari tetangga dan jauh dari jangkauan listrik PLN. Kalau malam hari hanya terdengar nyanyian serangga dan suara katak. Dengan tidak adanya penerangan (kecuali lampu minyak tanah) suasana sedikit bertambah horor. Atas kondisi itulah muncul ide untuk membuat lampu neon DC. Kebetulan saya punya motor lama yang kondisinya masih lumayan. Baterai atau akinya yang saya manfaatkan untuk mencatu inverter sederhana (bukan sekelas UPS), lumayan bisa untuk menghidupkan lampu TL 10 watt beberapa jam menjelang tidur. Tentunya setelah motor dibawa keluar untuk keperluan sesuatu sambil mencas aki.

Setelah saya tinggal diperumahan dan sudah dialiri listrik yang menggunakan PMB, saya masih sesekali menggunakan LBM (Listrik Baterai Motor) sebagai emergency lamp. Bedanya jika emergency lamp yang dijual dipasaran harus (selalu) dicharge dengan listrik, sedangkan bikinan (bukan ciptaan) saya menggunakan baterai motor yang cara ngecasnya sambil jalan-jalan muter-muter keliling kampung. Hemat energi listrik tapi boros BBM? Tentunya bukan sekadar jalan-jalan, ada keperluan tertentu yang harus mengendarai motor.    

Masih banyak cara lain untuk menghemat energi listrik. Tak hanya menghemat energi listrik, bila perlu ikut menciptakan (apa masih ada yang baru yang belum diciptakan ya?) energi listrik alternatif. Ya, paling tidak berkreasi atau berinovasi. Jadi, program Listrik Pintar PLN harus dibarengi dengan Konsumen Pintar.

Ada pepatah mengatakan, ketimbang mengutuk byar-petnya listrik , lebih baik mencari sumber energi alternatif.

[caption caption="Foto edit pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Foto edit pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Foto edit pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Foto edit pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Foto edit pribadi"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun