Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warga Baru Digeruduk Massa yang Juga Tetangganya

11 Desember 2015   15:50 Diperbarui: 11 Desember 2015   17:52 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Komplek perumahan “Nusa Karya Raya Indah” tiba-tiba gaduh. Hal itu dipicu oleh seorang yang bernama Joni Winata yang baru setahun tinggal disana namun oleh warga diangkat menjadi Ketua RT. Tak hanya itu penyebab massa berdemo didepan rumah Joni Winata. Di jalan umum tepat didepan halaman rumah Joni Winata ada sebuah lubang galian menganga. Konon lubang itu telah sering menimbulkan korban karena terperosok. Itulah kenapa tetangga komplain, dan mengultimatum Joni Winata jika tidak mampu mengurug lubang galian yang setiap saat bisa mengancam keselamatan.

“Kamu harus segera angkat kaki dari sini jika tak mampu mengurug lubang galian ini” ancam warga kepada Joni Winata yang ketua RT itu, sambil menuding-nuding.

“Lho, ada apa ini, kok tiba-tiba saudara-saudar berteriak-teriak mengamuk pada saya?”

“Ah, jangan pura-pura bloon, kamu kan ketua RT!”

“Betul, saya menjadi ketua RT disini kan bukan kemauan saya, dan Anda juga menyetujui, bukan?”

“Bukan itu masalahnya, kami ingin mempertanyakan tentang lubang galian yang sudah berkali-kali menelan korban ini”

“Sabar, saya mau tanya pada bapak-bapak, lubang ini disini sejak kapan?

“Ya sudah lama!”

“Lamanya berapa hari, berapa minggu atau berapa bulan?"

“Sebelum kami tinggal disini lubang ini sudah ada, jadi kami tidak tahu persis berapa lama lubang ini ada!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun