Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warga Baru Digeruduk Massa yang Juga Tetangganya

11 Desember 2015   15:50 Diperbarui: 11 Desember 2015   17:52 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Heeh”

“Kenapa baru teriak-teriak sekarang, 10 tahun lalu Anda dimana?”

“Waktu ituuu,......waktu itu kami...dimana ya?”

“Jangan-jangan....jangan-jangan....Anda ikut andil menggali juga”

“Hehehehe...

“Sudahlah, sekarang mari kita musyawarah baik-baik demi kejayaan “Nusa Karya Raya Indah” ini. Kita cari solusi bersama dengan baik. Bukan dengan memekik-mekik berteriak teriak dijalanan, terlebih lagi cara dengan anarkis. Mengurug galian yang sudah terlanjur dalam itu tidak mudah, ada aturannya bukan brak bruk brak bruk, bukan juga semudah kucing mengurug kotorannya “

                                                            TAMAT

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun