Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggota MKD Itu Tak Punya Rasa Solider

9 Desember 2015   22:36 Diperbarui: 9 Desember 2015   23:03 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain bodoh, anggota MKD itu juga tidak punya rasa solider sesama teman. Buktinya, ketika temannya tersandung kasus, mereka tidak mau membela. Bahkan dengan diiming-imingi uang US$ 2.000.000 (dua juta dolar Amerika Serikat) atau setara dengan 27 miliar rupiah untuk ‘mengamankan’ SN saja menolak. Apa nggak bodoh itu namanya. Coba kalau saya, jangankan 27 miliar, 27 ribu rupiah saja langsung wusss...brebet......tak saut. Dua puluh tujuh miliar itu lumayan lho kalo dibelikan rokok, hehehehe......sekalian sama pabriknya.

Namun, apa betul ada orang yang mencoba-coba menyuap anggota MKD? Menurut saya, yang mencoba mungkin ada, tapi yang mau menerima, saya yakin se yakin-yakinnya—istilah Pak SBY 1000%--tidak ada. Anggota MKD itu selain sudah tidak butuh uang, mereka tidak mau menggadaikan kehormatan dan kemuliaannya.

Keyakinan saya semakin bertambah bahwa anggota MKD dari partai manapun yang mau menghianati amanat rakyat. Hal itu setelah membaca berita bahwa ada salah satu anggota MKD dari PDIP Junimart Girsang menolak mentah-mentah atas percobaan penyuapan terhadap dirinya.

Saat itu, setelah tersebar isu tak sedap bahwa ada seseorang yang akan memberi uang 2 juta dolar untuk mengamankan SN, wartawan mencecar Junimart Girsang.

Junimart mengungkapkan ada orang yang menemui dan menawarkan uang miliaran rupiah untuk 'pengamanan' kasus etik Setnov tersebut, adalah salah seorang anggota DPR yang cukup dikenal.

Namun, kenapa setelah itu tak ada kabar beritanya. Kok nggak langsung diusut saja? Bukankah sudah diketahui orangnya, anggota DPR yang cukup dikenal, katanya.

Jangan-jangan....jangan-jangan....jangan-jangan, ah kita tidak boleh suudzon. Buruk sangka boleh nggak ya, sama saja. Ah kalok gitu negative thinking saja lah.

Jika tidak ada seorangpun anggota MKD yang menerima uang 2 juta dolar itu, lantas kemana? Apa sampai saat ini masih melayang-layang diatas plafon ruang sidang MKD?

Atau menjelma menjadi makhluk astral kemudian menutup pintu dan memadamkan lampu ruang sidang sehingga gelap gulita? Atau menjelma berubah menjadi dinding beton kedap suara? Buktinya mereka tidak bisa mendengar teriakan dan jeritan rakyat yang berada di luar.

Tapiiii....entahlah raibnya uang dua juta dolar itu cuma mereka dan Tuhan yang tahu.
Awas ya, CCTV malaikat selalu on lho. Atau, ada sebuah ungkapan “Gusti Allah Ora Sare”

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun