Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kado Istimewa Dari...

6 Desember 2015   19:55 Diperbarui: 6 Desember 2015   20:41 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, resepsi pernikahan anak ketua DPR Setya Novanto sangat meriah. Dihadiri oleh para petinggi negeri ini kecuali Presiden dan Wakil Presiden. Konon tamu undangan tidak membawa sesuatu. Artinya hanya undangan makan. Tuan rumah tidak menerima sumbangan berbentuk apapun, termasuk kado. Wah apa nggak rugi ya, padahal biayanya miliaran lho.

Tamu yang tidak tahu bahwa tidak dibenarkan membawa sesuatu, banyak yang kecele. Alhasil kado-kado—yang sudah terlanjur dibawa itu—cuma ditumpuk dan berserakan ditepi jalan.

Ada seseorang yang usil atau sayang melihat barang-barang mahal berserakan di tepi jalan. Iapun bergumam “ Ketimbang mubazir kan mending diberikan pada yang membutuhkan. Misalnya diberikan pada seseorang yang sedang berulang tahun. Ada lho Kompasianer yang berulang tahun hari ini, 6 Desember 2015.

Akhirnya kado-kado itupun dipungut dan langsung dikirimkan pada orang yang membutuhkan. Dan ternyata kado-kado itu dikirimkan ke saya melalui Admin Kompasiana.

Setelah saya terima langsung saya buka. Sungguh diluar dugaan, hampir pingsan saya setelah melihat isinya, pasalnya selama menjadi Kompasianer saya belum pernah mendapatkan sesuatu yang menurut saya istimewa seperti ini.

Ingin tahu isi kado itu? isinya adalah, beberapa tulisan saya bisa nangkring di “Nilai Tertinggi” dan “Terpopuler” serta dklik oleh ribuan pembaca. Hal ini bagi Kompasianer lain sesuatu yang biasa-biasa saja, sebab tak hanya ribuan bahkan puluhan ribu klik. Namun bagi saya ini sebuaaah......wah pokoknya bangga banget lah. Nilainya justru lebih mahal dari kado pengantin anak ketua DPR itu. Hehehehe....lebay.

Sejak ada kasus “Papa Minta Saham” memang artikel di Kompasiana didominasi oleh tulisan yang berkaitan dengan itu. Ada yang berupa opini, komentar, investigasi dan sebagainya.

Berbeda dengan itu, tulisan saya yang—meski agak berbau politik—banyak canda dan tawa, bernada humor, sebagai intermeso saja untuk mengurangi stres melihat situasi politik yang semakin menegangkan.

Akan tetapi oleh admin beberapa tulisan saya kok dihadiahi “Nilai Tertinggi” dan Terpopuler”, aneh kan? Mungkin oleh Admin dijadikan sebagai kado ulang tahun saya. Hehehe....terimakasih Min, jadi penyemangat.

 

Dan ternyata tak hanya Kompasiana yang memberi kado pada ulang tahun saya. Ketika saya membuka email, wuiih....halaman surat masuk dipenuhi oleh deretan ucapan ulang tahun dari teman Facebook dan teman Kompasianer yang (juga) aktif di Facebook.

 

Alangkah bahagia senang sentosa suka ria selamanya (minjem punya Bung Ninoi) jika punya banyak teman dan sahabat. Sesuai motto pada avatar saya “Seribu Teman Masih Kurang, Satu Musuh Terlalu banyak”.

 

Solok Selatan, 6 Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun