Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Anggota Legislatif Bergelantungan di Tiang Listrik sambil Tertawa-tawa

9 Oktober 2013   10:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:47 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_271173" align="aligncenter" width="620" caption="Inilah calon anggota DPR yang layak pilih. Anggun, ganteng, cerdas, jujur, peduli dan amanah. kresend/kreasi sendiri"][/caption]

Aneh-aneh saja ulah calon anggota legislatif sekarang. Belum dilaksanakan pemilihan dan ada keputusan siapa yang menang dan siapa yang kalah, mereka sudah bertingkah laku menggelikan. Apalagi kelak jika sudah diputuskan mereka kalah dalam pemilihan, mungkin  mereka akan ramai-ramai memanjat menara sutet.

Bukan hanya bergelantungan di tiang-tiang listrik, ada juga yang memanjat batang pohon kelapa. Memang tidak terlalu tinggi, sekitar dua meteran. Batang-batang kayu besar dipinggir-pinggir jalan tidak luput dari aksinya. Bahkan ada yang memanjat tembok-tembok gedung. Juga sambil tersenyum dan tertawa lebar.

Betul, bukan secara fisik mereka  bergelantungan tapi gambar atau fotonya yang ada di spanduk. Juga bukan fisiknya yang memanjat pohon kelapa tapi gambar dan posternya.

Selain pamer senyum dan tawa (sekali-kali dong tampil beda, menampilkan foto cemberut atau mewek-mewek), merekapun menebar slogan-slogan, semboyan-semboyan dan (lagi-lagi) janji-janji manis semanis dan seganteng wajahnya ditulis pada baliho-baliho dan poster-poster bertebaran di banyak fasilitas umum.

Inilah beberapa slogan-slogan itu :

“S aatnya bangkit, demi kemajuan bangsa” “A nggun, menarik, jujur, cerdas, amanah dan santun ” “K orupsi? Sorry lah yauww!!!” “I ngin perubahan? contrenglah nomor xxx” “M ari membangun bangsa yang lebih bermartabat bersama kami” “U ntuk perubahan kedepan, pilihlah wakil Anda yang peduli dan merakyat ” “N ah, inilah pilihan Anda, jangan sampai salah pilih lagi ”

Dan masih banyak lagi semboyan, jargon, slogan atau entah apalah namanya, yang jelas sebuah ajakan (baca:rengekan) kepada rakyat agar mendukung dan memilih mereka untuk bisa duduk di kursi empuk.

Dalam baliho, wajah-wajah cerah semringah, senyuman yang menawan dan tawa menggoda mereka sepertinya menyiratkan ke optimisan mereka dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada April 2014 nanti. Senyum kemenangan, tawa kebahagiaan... ...untuk siapa? Adakah senyum dan tawamu bermanfaat bagi rakyat. Adakah slogan-sloganmu dapat menyejahterakan dan membahagiakan rakyat? Ah, kami kok meragukan itu. Jangan-jangaaan...... .......jangan-jangaaaan......... yups kami tidak boleh berburuk sangka.

Namun ingat wahai bapak-bapak, ibu-ibu calon wakil kami, kami (rakyat) tidak butuh slogan-slogan, kami tidak butuh semboyan-semboyan. Kami butuh tindakan nyata Anda, apa. Kami hanya butuh pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan daaaann......gratis internetaaan. Hahahahaha......

Hayoo turuuunnn, jangan bergelantungan, merusak pemandangan. Jangan sampai wajah manis dan gantengmu mengotori batang-batang kayu, dinding-dinding tembok. Jangan kotori fasilitas umum dengan kenarsisanmu. Diri sendiri kok dipuji, hehehehe.......

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun