Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ingin Jadi Presiden? Ah, gampaaang!

17 September 2013   19:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:45 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ingin menjadi pejabat itu sangat gampang. Misalnya ingin menjadi Gubernur, Bupati, Walikota dan anggota DPR. Tidak perlu berpendidikan tinggi, berpengalaman, berintegritas, ah tak perlu semua itu! Apalagi cuma menteri yang bawahan presiden. Menjadi presiden itu saja sangat gampang sekali. Tidak perlu ikut konvensi atau harus mencari dukungan partai. Modalnya, cuma kemauan , tidak punya rasa malu, tidak punya akal sehat dan “sedikit” rupiah sebagai “mahar”, ituk.

Kampannye, pasang baliho, pasang iklan di media cetak maupun teve, juga tidak perlu. Pasalnya, sekarang sudah ada “bengkel” yang bisa menempaseseorang menjadi atau mendapatkan jabatan apa saja secara instan. Bahkan sang “tukang” bisa menjamin 99,99 % berhasil menjadi apa yang diharapkan oleh “klien”nya.

Tidak main-main, konon “tukang” yang bisa membikin orang biasa menjadi “luar biasa” itu mempunyai gelar berderet-deret. Namanya Dr KH Desembrian Rosyadi S.Ag, SH, SE, MM, MBA. Alamatnya Bambu Apus Jakarta Timur. Wuih apa ora huebat banget.

Maharnya keciiiiil kok. Untuk caleg kabupaten/kota cuma 100 juta, caleg provinsi 200 juta, DPR pusat 300 juta. Untuk kepala daerah agak sedikit mahal. Jika ingin menjadi bupatidikenai mahar 2 miliar, gubernur 5 miliar dan untuk menjadi presiden 1 triliun.Sumber.

Sangat murah sekali bukan? Kita tidak perlu mengeluarkan biaya pembuatan dan pemasangan spanduk atau baliho. Tidak membuat iklan. Bahkan tidak perlu kampanye. Yang semua itu membutuhkan banyak biaya.Buat apa semua itu jika sudah dijamin 99,99%!!!

Nah, siapa yang berminat segera datang dan membawa syarat yang telah ditentukan. Jangan sampai terlambat, kabarnya bulan depan tarifnya naik loh!

Hahahaha....mendekati 2014 banyak orang yang kehilangaaaaan...................(nggak berani terusin, nanti malah dikira saya yang nggak punya akal sehat).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun