Eh..eh..eh..eeeeeeh......masih nekat mau baca juga? Baiklah, tapi maaf sebetulnya tulisan ini judulnya “Apa Enaknya Jadi Pejabat”, lha kok berubah? Daripada keduluan orang lain, mending dirubah sendiri...hahahahahahaha. Masalah boeat loe ?! hehehehe.....lanjuuuut !!!
Kata orang, jadi pejabat itu enak. Selain gajinya besar, semua kebutuhan hidup dijamin oleh negara. Fasilitasnyapun lengkap. Dari pakaian dinas, rumah dinas, hingga mobil dinaspun mendapat inventaris dari pemerintah.
Rumah dinas tentu lengkap dengan listrik, air, telepon hingga pembantu dan tukang kebunnya. Demikian pula mobil dinas lengkap dengan sopir dan perawatannya.
Itu sih kata orang. Tapi kalau saya tidak mau. Dipaksapun saya akan menolak menjadi pejabat. Apa alasannya? Alasannya?.........hahahaha.......alasannya jadi pejabat itu tidak bebas. Bahkan untuk makan makanan sederhana atau kuliner tradisional saja selalu diawasi. Bahkan dilarang, bisa terjerat hukum jika pejabat menerima makanan sederhana dari siapapun.
Dan larangan itu lebih keras lagi ketika menjelang lebaran.
Ini larangannya : “Pejabat atau PNS dilarang menerima PECEL”
*****
Maaf ya jika saya tidak bisa membalas komentar Anda. Tapi komentar Anda keliatan kok di dashboard saya. Masih kumaaaat.
Lebaran sebentar lagi, masak nggak mau memaafkan.
Selamat Makan Sahur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H