Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Waspadalah Jika Membeli Aki GS

23 November 2012   14:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah menderita kerugian ratusan ribu gara-gara aki GS. Hal itu saya alami sekitar tahun 85-an pada waktu saya menerima jasa pengecasan (charge) aki. Di desa kami saat itu belum ada listrik masuk desa. Hampir semua warga yang mempunyai radio cassetterecorder dan/atau pesawat televisi (hitam putih) untuk menghidupkannya selalu menggunakan tenaga baterai atau aki. Mulai yang berdaya kecil tegangan 6 atau 12 volt dengan kekuatan arus6 Ah hingga 70 Ah.

Seingat saya waktu itu ada tiga produsen besar aki. Ada yang bermerk YUASA, NS dan GS. Namun pada umumnya orang senang memakai merk GS. Selain kualitasnya memang bagus, yang sangat disukai orang karena tahan lama. Setelah diisi atau dicas selama 4 hingga 6 jam biasanya aki GS yang 70 Ah bisa tahan satu minggu lebih untuk menghidupkan tv atau hampir sebulan untukmemutar radio kaset. Sedang merk lain tidak bisa selama itu meskipun lama pengisiannya (kenyang) sama.

Itulah sebabnya di kampung kami banyak yang memakai aki GS untuk mengoperasikan perangkat elektroniknya.

Karena hal itu saya anggap sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan, maka saya menerima jasa pengecasan kecil-kecilan. Dengan hanya sebuah mesin diesel kecil merk Kubota ER 40, 4 PK untuk memutar dinamo cas bekas mobil, bisa untuk mengecas (charger) 1 hingga 4 aki 12 volt 24 Ah. Untuk yang 70 Ah paling banyak 2 buah aki yang bisa di cas selama 4 hingga 6 jam.

Hasil pengecasan setelah dipotong untuk pembelian solar sisa sebagai keuntungannya sangat tipis sekali memang. Tidak sepadan dengan waktu menunggu dan belum lagi biaya perawatan mesin. Namun untuk sekadar tambahan belanja dapur lumayan juga terbantu.

Sebetulnya sudah mulai ada kemajuan, warga sudah mulai banyak yang tahu bahwa saya menerima jasa pengecasan. Saat itu pulalah saya putuskan untuk menghentikan dan tidak menerima lagi pengecasan aki, kenapa? Karena, bukan keuntungan tapi malah kebangkrutan yang saya dapat.

Belum ada tiga bulan usaha pengecasan saya, sudah mengganti aki pelanggan sebanyak 5 buah karena meledak, 3 buah aki kecil dan 2 buah aki besar. Dan semua yang akinya meledak itu minta ganti dengan aki baru dengan merk yang sama. Dengan sangat terasa berat aki itupun semua saya ganti sesuai permintaan.

Anehnya justru yang gembung dan meletus itu aki yang merknya GS. Padahal ketika pengisian (charge) itu saya paralel dengan aki merek lain, artinya ke dua aki itu mendapat tegangan dan arus yang sama besar, tetapi kenapa aki GS yang meledak. Setiap akan saya cas biasanya air aki saya periksa terlebih dahulu, jika kurang ditambah dulu airnya.

Hampir tidak percaya saya bahwa aki yang berkualitas itu yang membuat saya menderita kerugian besar. Saking penasarannya saya, bangkai-bangkai aki yang berserakan itu, saya amati, saya teliti dan saya analisa mengapa hal itu bisa terjadi. Akhirnya saya menemukan titik terang dari biang keladi kejadian itu.

Ternyata ada beberapa aki bermerk GS yang (di)palsu(kan). Dulu tulisan GS pada aki hurufnya bersudut-sudut tidak bulat seperti sekarang. Aki GS yang original (asli) untuk mobil atau yang 70 Ah biasanya hurup-hurufnya itu timbul, sedangkan yang (di)palsu(kan) hanya sablonan saja. Pernah saya mencoba aki yang sudah meledak itu saya cuci dengan thiner, ternyata aki itu bekas merk lain yang di cat ulang dan di sablon dengan merk GS. Bahkan ada tutup atasnya yang dilapisi kertas semen sebelum akhirnya dicor dengan plastik dan dicat.

Ada lagi yang lucu, aki itu jika dilihat sepintas persis merknya GS, tapi....antara huruf G dan S ada yang disisipi huruf “O” kecil, seperti hanya sebuah titik bulat tapi berlubang, jadi aki itu merknya bukan G S tapi GoS. Dan ada juga diantara huruf G dan Sdiselipi huruf “A” kecil sehingga menjadi GaS. Yang lebih aneh lagi ada yang memalsukan dengan menambah huruf “i” setelah huruf G dan S, jadinya GiSi.

Dipandang sekilas seperti aki GS, namun jika dicermati ada sesuatu yang beda, antara huruf G dan S ada bulatan kecil atau tepatnya huruf "O" kecil. Dan dibawahnya ada tulisan PT.GoS Battery...hehehe..ada-ada saja "kreatifitas" seseorang.

[caption id="attachment_211035" align="aligncenter" width="451" caption="Ini bukan GS tetapi GAS"]

1353680291694293081
1353680291694293081
[/caption]

[caption id="attachment_211037" align="aligncenter" width="451" caption="Ini lagi, bukan GS, GoS atau GaS tapi Gisi.....lucu"]

1353680561174855245
1353680561174855245
[/caption]

Itulah beberapa trik atau kelicikan orang untuk mencari keuntungan dengan jalan yang bukan saja tidak terpuji tapi  jelas-jelas melanggar hukum.

Bagi yang tidak melihat sendiri secara langsung mungkin tidak percaya ada orang yang melakukan cara licik seperti itu.  Itu dulu tahun 85-an mungkin sekarang tidak ada lagi orang yang berani melakukan pemalsuan seperti itu. Meskipun demikian tak ada salahnyakita berhati-hati dan teliti jika akan membeli sesuatu khususnya aki. Dan biasanya yang dipalsukan itu produk yang berkualitas dan terkenal, salah satunya aki GS Astra.

http://www.aki.gs-astra.com/

*****

Solok Selatan, 23-11-2012 Pak De Sakimun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun