Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Misteri Dewa Gilang Terkuak

6 Juni 2012   12:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_181159" align="alignnone" width="600" caption="dok.pri"][/caption]

Hadirnya seorang penulis fenomenal yang bernama Dewa Gilang di Kompasana ini mendapat berbagai tanggapan. Ada yang menanggapi wajar dan biasa-biasa saja tanpa reaksi apapun. Ada yang kagum anak seusia dia sudah bisa menghasilkan tulisan yang sangat bermutu. Ada yang mengatakan Dewa Gilang sebagai anak ajaib. Namun ada juga yang sinis menanggapinya dengan melontarkan ketidak percayaannya,” Saya tidak percaya, tidak mungkin anak seusia dia tulisannya begitu hebat” ujar beberapa orang di Kompasiana ini.

Pro kontra tentang Dewa Gilang menjadi polemik berkepanjangan terkait dengan konten tulisannya. Sebagian orang mengatakan tulisannya mencerahkan. Sebagian lagi dengan sinis mengatakan bahwa tulisan Dewa Gilang bisa menggoyahkan sendi-sendi keyakinan seseorang.

Itulah sebabnya kenapa banyak orang ingin mencari tahu siapa sebenarnya yang bersembunyi dibalik Dewa Gilang tersebut.

Untuk mencari kepastian identitas penulis Dewa Gilang itu beberapa Kompasianer mendatangi seorang dukun atau paranormal yang sangat terkenal di dunia supranatural. Konon paranormal itu datang dari Macao namanya Xa Xie Moan. Namun lantaran sudah lama tinggal ditanah air, banyak orang memanggilnya dengan Mbah Moan, atau Mbah Xa , atau Mbah Xie dan Mbah Dukun, sesuai profesinya.

Dihalaman rumah Mbah Dukun Xa Xie Moan yang sekaligus dijadikan sebagai tempat prakteknya, ratusan orang berkerumun antri menunggu panggilan. Bukan hanya orang kampung saja yang ingin mendapatkan pelayanan Mbah Moan, para pejabatpun banyak yang minta “pagar” dukun Xa, agar jabatannya jangan diutik-utik dan periode berikutnya bisa menjabat lagi.

Mendapat giliran pertama seorang Kompasianer bernama si Dahwen yang penasaran ingin menanyakan identitas si Dewa Gilang yang sebenarnya. Apakah dia benar-benar masih anak-anak, apakah dia memakai identitas palsu. Pokoknya si Dahwen bernafsu ingin membongkar misteri Dewa Gilang.

“ Saya penasaran, ingin menanyakan status Dewa Gilang yang sebenarnya” tutur Dahwen mengawali

“ Oh, yang sedang jadi buah bibir di Kompasiana itu to” jawab Mbah Xa Xie Moan

“ Iya Mbah, wah benar-benar dukun hebat Mbah tau juga tentang Dewa Gilang itu”

Ya tentu saja tahu, lha wong dikamar belakang dukun Xa Xie Moan sering bukak Kompasiana juga.

“ Tentang Dewa Gilang, sebelum menerawang status dan identitas asli Dewa Gilang, Mbah akan menerawang terlebih dahulu sejarah keluarga si Dewa Gilang itu”

“ Baik Mbah”

Mbah Xa Xie Moan mulai melakukan penerawangan dengan meletakkan telapak tangannya pada kertas yang telah ditulisi Dewa Gilang.

“Mbah sudah menemukan latar belakang dan silsilah keluarga Dewa Gilang mulai dari kakek, ayah, ibu hingga pada Gilang sendiri” tutur Mbah dukun dengan mantab dan percaya diri

“ Waduh sukur Mbah, bakal hancur kamu Dewa Gilang dengan terbongkarnya identitas aslimu wahai Dewa Gilang” timpal si Dahwen dengan penuh semangat.

“Menurut penerawangan Mbah, kakek Gilang itu seorang laki-laki dan neneknya seorang perempuan, yang akhirnya mereka berdua menjadi suami isteri”

O......iya Mbah, terus...terus...Mbah”

“Ibunya Gilang itu merupakan keturunan dari neneknya Gilang”

“Wah semakin jelasMbah latar belakang Gilang, terus....baagaimana mbah”

“Nah ini yang perlu didengarkan dengan cermat perhatikan dengan seksama”

“Ya, siap Mbah “

“ Ayah si Gilang.....sama seperti kakeknya laki-laki juga, dan ibunya juga persis dengan neneknya yakni perempuan”

“Ooooo......iya...ya Mbah”

“ Iingin tahu seberapa tua si Gilang itu?.......”

“Ya...Mbah ini yang sangat penting saya tanyakan”

“Gilang itu lebih muda daripada ayah dan ibunya”

“Woooo.....ternyata Gilang itu tidak bohong, dia itu masih muda...tapi mbah, usia Gilang yang sebenarnya berapa Mbah”

“ Kalau menerawang usia Dewa Gilang yang sebenarnya itu tidak gampang, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi”

“Apa syaratnya Mbah berapapun akan saya bayar yang penting bisa mengetahui usia Gilang”

“Pantang saya kalau minta bayaran, ilmu saya tidak saya komersilkan, namun jika ada yang memberi sesuatu secara suka rela.......yah....nggak baik nolak rejeki. Namun, untuk kasus si Gilang ini saya hanya minta dicarikan sesuatu bukan uang”

“Maaf Mbah , jika mbah tidak minta bayaran , jadi syaratnya apa Mbah Moan”

“Syaratnya ada tiga, namun jika tidak bisa mencarikan ketiga-tiganya, boleh salah satu”

“ Baik Mbah...cepat tolong sebutkan apa-apa syaratnya, cepat...Mbaaah”

“Kalau kamu sudah mendapatkan syarat yang saya minta, segera bawa kemari akan Mbah terawang secepatnya”

“Ya...pasti segera akan saya bawa kemari, apa-apa saja syaratnya Mbaaaaaahhhh....”

“Boleh salah satu, namun jika bisa mendapatkan ketiga-tiganya akan lebih baik dan semakin akurat hasilnya”

“Hiya...iyaaaa......o alah Mbah...sudah cepat sebutkan syaratnya apa saja”

“Satu, usahakan cari daftar keluarga pada orang tuanya, yang kedua carikan akte kenal lahir si Gilang itu dan yang ketiga KTPnya Gilang bawa kemari, akan Mbah terawang usia yang sebenarnya si Gilang yang membikin heboh di Kompasiana itu”

Dahwen : %$#@*&()_+@#!#$%^&%^^&^%$^$#@$%^&!!!!%$%????*(*^))))*&$

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun