Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dhandhang Diunèkaké Kuntûl, Kuntûl Diunèkaké Dhandhang

29 Juni 2014   22:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:15 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam khasanah sastra Jawa dikenal  apa yang dinamakan bebasan, sanepan atau saloka. Merupakan bentuk peribahasa yang berisi makna kiasan sebagai sarana mempermudah penggambaran suatu keadaan atau watak dan perbuatan seseorang. Berikut beberapa bebasan yang menggambarkan keadaan atau perilaku seseorang  pada menjelang pilpres 9 Juli nanti.

Dhandhang di unèkaké kuntûl, kuntûl diunèkakè dhandhang.
Dhandhang—bukan dandang alat masak—adalah sejenis burung buas pemakan bangkai. Dhandhang  juga disebut burung gagak. Unggas ganas ini sering dijadikan simbol kekuatan negatif. Ada mitos jika ada burung gagak hinggap dekat rumah atau berbunyi pada saat-saat tertentu, itu pertanda ada seseorang yang akan mendapat kemalangan. Bahkan pernah nenek saya melarang saya nyunggi tangan (meletakkan tangan di atas kepala) katanya “Ora ilok (pemali) nyunggi tangan, ndhandhang ngelak”. Ndhandhang ngelak (gagak haus) artinya mengharap kematian seseorang. Gagak dijadikan perlambang negatif. Jelas itu hanya mitos atau takhayul.

Ah, kok malah cerita tentang gagak. Kembali pada judul, “Dhandhang Dunèkaké Kuntûl, Kuntûl Diunèkaké Dhandhang”. Dhandhang (gagak) berwarna hitam, sedangkan kuntul (blekok/bangau) berwarna putih. Jadi, artinya gagak dibilang bangau, bangau dibilang gagak. Aatau, hitam dibilang putih, putih dibilang hitam.

Makna peribahasa tersebut adalah, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Yang baik dibilang jahat, dan yang jahat dibilang baik. Pembolak-balikan fakta.

Seperti yang terjadi belakangan ini. Mereka yang pertama dan sering memfitnah malah justru bilang “Jangan lakukan serangan balik, biarkan saja dia memfitnah”. Dhandhang dengan tanpa merasa bersalah menganggap dirinya sebagai kuntûl.    Hahahaha.....lucu, lugu dan guobloog. http://semarang.bisnis.com/m/read/20140530/31/73065/probowo-minta-pendukungnya-tidak-lakukan-kampanye-hitam

Berikut ini beberapa paribasan, sanepan atau saloka lainnya :

Car cor kåyå kurang janganan
Artinya waton njeplak, asal ngomong, ceplas-ceplos tanpa dipikir terlebih dahulu apa dampaknya terhadap dirinya. Misalnya: “Maukah kalian dipimpin presiden maling?”, “Maukah kalian dipimpin presiden penipu?”, “Maukah kalian dipimpin presiden boneka?“Maukah kalian dipimpin presiden mencla-ménclé, isuk tahu sore témpé (maksudnya ésuk dhȇlé sore témpé)?

Sepertinya kok kurang etis ucapan yang meluncur dari mulut seorang yang merasa paling layak menjadi orang nomor satu di negara yang berpenduduk lebih 250 juta jiwa ini.

Kakèhan gludhûg kurang udan
Artinya banyak omong, terkadang yang dibicarakan tidak realistis bahkan tidak masuk akal dan sulit diwujudkan. Misalnya mau menaikkan gaji buruh menjadi 6 juta rupiah. Ya kalau pengusaha mampu bayar, kalau tidak, malah celaka pengusaha hengkang  karena takut rugi, dampaknya semakin banyak pengangguran.

Adigang, adigûng, adigunå (åjå dumèh)
Orang yang sombong  mentang-mentang kaya, loba dan tamak mentang-mentang berkuasa, mentang-mentang pintar dan sebagainya.

Grombyang wang, kecopak iwak
Orang yang serba berkecukupan hidupnya atau kaya raya, dan bisa makan enak setiap hari.

Nucuk ngiberaké
Mencotok atau mematuk dan  menerbangkan. Menjadi pejabat dengan gaji besar, tunjangan lengkap, fasilitas komplet, mendapat pensiun seumur hidup, masih juga korupsi. Itupun belum merasa cukup, masih ditambah lagi dengan minta THR setiap lebaran.

Rampèk-rampèk kȇthèk
Mendekat atau menempel  pada seseorang karena ada sesuatu yang akan diambilnya. Biasanya menempel sambil memuji-muji berlebihan lantaran ada pamrih. Ada persamaan bebasan lain yang agak ekstrim, nglendhot mbȇthot.

mBidhûng api rowang
Pura-pura atau seolah-olah seperti mau membantu teman, padahal dibalik itu ada sesuatu yang akan dimaling.

Cȇdhak kebo gupak / Cȇdhak cèlèng bolotȇn
Berkumpul dengan orang-orang jahat akan ketularan jahat. Koruptor akan berkumpul dengan koruptor. Orang-orang  yang  tidak ingin ketularan bolot enggan mendekat. http://www.tribunnews.com/nasional/2014/05/22/kubu-prabowo-hatta-bakal-beri-bantuan-hukum-untuk-sda

Mètani sirah gundhûl
Mencari kutu di kepala tanpa rambut. Artinya mencari-cari kesalahan orang lain. Meski tahu tidak akan pernah menemukan kesalahan, tetap dicari-cari dengan berbagai macam cara. http://politik.kompasiana.com/2014/06/27/kesimpulan-kampanye-hitam-jokowi-sang-pembawa-persatuan-669596.html

Êntèk ngamèk, kurang nggolèk
Jika habis,...petik lagi, kurang,...cari lagi. Contoh, fitnah terhadap Jokowi yang katanya tak bisa berwudhu, tak bisa membaca alfatihah, dikatakan Jokowi keturunan cina dan sebagainya, terakhir Jokowi diisukan sebagai PKI. Cariiiiii...teruuuus masih banyak bahan untuk memfitnah Jokowi. Êntèk ngamèk, kurang nggolèk.

Kepacak kepathak
Artinya tidak bisa mengelak dari sesuatu yang pernah ia katakan. Seperti Amin Rais yang akan berjalan kaki dari Jogja ke Jakarta jika ada yang bisa membuktikan bahwa dia pernah mengucapkan sesuatu itu. http://m.kaskus.co.id/thread/53a9b1dd529a4568708b45cb/mampus-ketemu-bukti-nyaamien-rais-akan-jalan-kaki-yogya-jakarta-pp?goto=newpost%2F1

Kacang ora ninggal lanjaran
Contoh, Tasniem Fauziah  anak Bapak Profesor Doktor Haji Muhammad Amien Rais. Kedengkiannya sama dengan sang ayah. http://nasional.kompas.com/read/2014/06/27/1141265/Dukung.Prabowo.Putri.Amien.Rais.Buat.Surat.Terbuka.untuk.Jokowi

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/06/27/2209260/anak.petani.jawab.surat.terbuka.anak.amien.rais.soal.jokowi

Dadiya banyu ȇmoh nyawuk, dadiya godhong ȇmoh nyuwèk
Kebencian yang berlebihan. Seperti yang diucapkan Ahmad Dhani “Kalau Jokowi jadi presiden, saya tidak sudi memajang gambar atau fotonya”.  Yang maksa masang gambar Jokowi siapa, mungkin malah senang memasang gambar Hitler ya...  http://m.merdeka.com/peristiwa/ahmad-dhani-tak-sudi-pasang-foto-jokowi-jika-jadi-presiden.html

Didhadhungå mȇdhot, dipalangånå mlumpat
Artinya, jika rakyat sudah menghendaki, atau Tuhan  menakdirkan Jokowi menjadi presiden RI, siapapun atau dengan berbagai macam cara apapun takkan bisa menghalang-halanginya. http://politik.kompasiana.com/2014/06/29/isyarat-langit-mestakung-jokowi-presiden-ketujuh-669994.html

Berpuasa dalam bulan ramadhan nomor satu,  pilih  presiden nomor DUA.

[caption id="attachment_313222" align="aligncenter" width="500" caption="Selamat Menunaikan Ibadah Puasa RAMADHAN 1435 H"]

1404031385918479748
1404031385918479748
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun