Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Prabowo Tidak Haus Jabatan, Cuma Ingin Keadilan. Seharusnya KPU Adil !

24 Juli 2014   04:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:24 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_316566" align="aligncenter" width="567" caption="FINISH...."][/caption]

Seperti yang diungkapkan oleh adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojo Hadikusumo. Bukan jabatan yang ia perebutkan.  Sebetulnya yang diinginkan Prabowo itu cuma ingin KPU itu  bertindak jujur dan adil terhadap ke dua pasang capres-cawapres.

Semua kita tahu bahwa KPU beserta jajarannya sudah bekerja keras dan maksimal. Dan berusaha untuk transparan. Tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Bahkan ketika merekapitulasi perolehan suara capres-cawapres dari 33 provinsi dan luar negeri, mereka bekerja dari pagi hari hingga dini hari lagi dan disaksikan oleh ke dua saksi dari capres nomor urut 1 dan nomor urut 2.

Namun, namanya juga manusia pasti ada kekurangan dan kekhilafan. Berikut inilah kesalahan atau ketidakadilan KPU terhadap salah satu pasangan capres tertentu.

Setelah mengumumkan perolehan suara masing-masing pasangan dan menetapkan Jokowi-JK yang menjadi pemenang, barulah kelihatan ke”tidak adilan” KPU.

Betul, KPU memang jujur tapi tidak adil terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

Dimana letak ketidakadilannya KPU? Mohon dicermati paparan dibawah ini.

Menurut perhitungan yang dilakukan oleh KPU surat suara yang sah ada 133.574.277 (seratus tiga puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh tujuh) suara. Prabowo-Hatta mendapat 62.576.444  (enam puluh dua juta lima ratus tujuh puluh enam ribu empat ratus empat puluh empat) suara dan Jokowi-JK mendapat 70.997.833 (tujuh puluh juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh tiga suara.

Nah, disini terkuak ketidakadilan KPU. Seharusnya jumlah suara yang 133.574.277 itu dibagi dua sama banyak. Masing-masing capres mendapat bagian yang sama, yakni tiap pasang mendapat 133.574.277 : 2 = 66.787.138,5 (enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu seratus tiga puluh delapan setengah).

Mungkin orang-orang KPU tidak ada yang pintar matematika. Sehingga membagi dua sebuah bilangan saja tidak becus. Atau karena ana setengahnya itu ya maka KPU tidak bisa adil.

Ah sudahlah, ndak tahu saya, siapa yang tidak adil dan siapa yang setengah. Hehehehehe......

[caption id="attachment_316567" align="aligncenter" width="592" caption="Kamu penyebab kekalahan saya....."]

1406124293584028667
1406124293584028667
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun