Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jokowi yang Menang, Saya yang Mendapat Kado dari Ahok

31 Juli 2014   00:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:49 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_317240" align="aligncenter" width="600" caption="Kado Ulang Tahun Ke 3 di Kompasiana dok.pri"][/caption]

Aneh ya jika Ahok tidak memberi ucapan selamat atau memberi kado pada Jokowi atas terpilihnya Jokowi menjadi presiden 2014-2019 menurut keputusan KPU. Apakah Ahok menunggu setelah keputusan Mahkamah konstitusi? Atau mungkin Ahok menjaga perasaan bosnya yang belum mengakui kekalahannya? Entahlah. Padahal Ahok dan Jokowi pasangan Kepala Daerah yang paling harmonis, cocok dan kompak ketika menjadi Gubernur dan wakil Gubernur DKI. Aneh jika Ahok enggan sekadar memberi ucapan selamat kepada Jokowi. Tapi lebih aneh lagi justru Ahok memberi kado pada saya.

Dari sinilah keanehan itu dimulai. Setelah berhasil menerbitkan buku “Jokowi (bukan) Untuk  Presiden” Pengelola Kompasiana kembali mengumpulkan dan menyeleksi naskah tulisan yang di kirimkan penulis (Kompasianer) berkaitan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk dijadikan sebuah buku. Ada 40 tulisan yang dihasilkan oleh 35 penulis yang akhirnya dijadikan sebuah buku kolaborasi yang diberi judul “Ahok Untuk Indonesia”.

Inilah nama-nama penulis yang tulisannya terseleksi dalam buku kolaborasi yang berjudul “Ahok Untuk Indonesia” itu: Agus Oloan,  Ahyar Stone,  Alimuddin Baharuddin,  Aljohan,  Amalia E. Maulana,  Amirsyah, Angga Yuda Pradana,  Anita Godjali ,  Asep Dudinov AR,  De Baron Martha,  Deliana Setia,  Fidel Dapati Giawa,  Fajar Baru (Marcel Ngebu),  Heri Purnomo,  Hesma Eryani,  Heidy Sengkey,  Herry B Sancoko,  Hery Supriyanto,  Isson Khairul,  Katedra Rajawen,  Michael Sendow.  Maria G Soemitro,   Mi’raj Dodi Kurniawan,  Muhammad Syukri,  Muhammad Samin, ...(?),  Paulus Teguh Kurniawan,  Piter Randan B,  Rita Kunrat,  Stefanus Toni A.k.a Tante Paku,  Shendy Adam,  Syaripudin Zuhri,  Thamrin Dahlan,  Yodha Haryadi, dan Zulfikar Akbar.

Jika ada tulisannya yang dijadikan buku, bagi penulis profesional—diantaranya 34 Kompasianer yang saya sebut diatas—terlebih lagi yang pernah menerbitkan beberapa dan berbagai buku, tentunya sesuatu yang tidak ada apa-apanya, hal yang biasa-biasa saja. Akan tetapi bagi saya—yang sedang belajar menulis—hal itu menjadi sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang sangat membanggakan. Bagaimana tidak, tulisan yang sangat sederhana dengan diksi dan frasa yang acak adut terjaring diantara tulisan-tulisan hebat  para penulis profesional, dan dijadikan sebuah buku kolaborasi yang diterbitkan oleh penerbit PT Elex Media Komputindo - Kompas Gramedia.

Kenapa tulisan saya ikut terjaring dalam buku tersebut? Mungkin dari judulnya yang bisa membuat Ahok penasaran. Tulisan saya tersebut saya beri judul JUSTRU AHOK (YANG) BAJINGAN

Buku Ahok Untuk Indonesia tersebut dicetak pada April 2014 dan cetakan kedua Mei 2014. Dan saya mendapatkan satu eksemplar yang saya terima pada pertengahan bulan Juli ini. Makanya tulisan ini baru bisa saya tayangkan hari ini 30 Juli 2014, kebetulan bersamaan dengan 3 tahun saya menjadi bloger Kompasiana 30 Juli 2011- 30 Juli 2014.

Jadi, sebetulnya tulisan ini bukan  tentang kado dari Ahok, tapi justru kado buku buat Ahok yang (sebentar lagi) menjadi Gubenur DKI menggantikan Jowo Widodo. Dan ucapan terimakasih saya  telah menerima kado dari Kompasiana setelah 3 tahun bergabung di blog keroyokan ini. Dan inilah kado terindah dan teristimewa yang pernah saya terima.

Terimakasih Kompasiana, terimakasih Manajer Kompasiana Mas Pepih Nugraha, terimakasih seluruh Admin Kompasiana, terimakasih Ahok, terimakasih Bu Aridha Prasetya yang selalu memberi semangat melalui tulisan maupun komentar dengan tagline “salam bahagia dan terus berkarya”nya itu. Terimaksih juga saya ucapkan pada rekan-rekan kompasianer yang secara tulus berbagi ilmu yang bisa dijadikan acuan atau inspirasi menulis.

[caption id="attachment_317241" align="aligncenter" width="575" caption="Buku Ahok untuk Indonesia"]

1406715299412776442
1406715299412776442
[/caption]

[caption id="attachment_317242" align="aligncenter" width="500" caption="Justru Ahok (yang) Bajingan dok.pri"]

1406715442799238396
1406715442799238396
[/caption]

[caption id="attachment_317243" align="aligncenter" width="500" caption="wong ndeso terselip diantara penulis-penulis hebat dok.pri"]

14067155871189570379
14067155871189570379
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun