Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

(Japan Tours - 1) 'Kuchisabishii', Gejala Kesepian Mulut

9 Januari 2025   07:21 Diperbarui: 10 Januari 2025   09:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan Anda merasa ingin memakan sesuatu padahal tidak lapar? Biasanya kondisi ini terjadi saat mengalami tekanan, kelelahan, atau kejenuhan kondisi yang ingin diatasi. Hati-hati, kalau keinginan itu selalu Anda penuhi, bisa menimbulkan masalah bagi tubuh Anda.

Ada istilah dalam bahasa Jepang yang menggambarkan kondisi ini, yaitu 'kuchisabishii'. Sebuah istilah populer di Jepang yang dimaknai sebagai "lonely mouth" atau mulut yang kesepian. Ada semacam kerinduan untuk mengunyah atau memasukkan sesuatu ke dalam mulut, tanpa merasa lapar.

Ternyata yang bisa mengalami kesepian bukan saja hati atau pikiran. Tapi juga mulut. Bisa merasa rindu untuk mengunyah sesuatu.

Kevin Mark, seorang ahli bahasa Jepang menjelaskan, "Orang-orang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kebiasaan makan saat merasa bosan atau suntuk". Karena aktivitas makan tersebut dilakukan pada saat perut tidak merasa lapar.

Vanessa Villalobos, seorang instruktur Jepang di Inggris mengaku bahwa mulutnya sering merasa kesepian. Ia menceritakan, "Kuchisabishii is similar to peckish in that it's much more about the actual action, than the feeling of hunger. Kuchisabishii mirip dengan rasa lapar karena ini lebih merupakan tindakan nyata, dibandingkan rasa lapar," ujar Vanessa.

Seseorang bisa terlihat sibuk mencari-cari sesuatu yang bisa dimakan, padahal ia tidak lapar. "That's actually how my husband describes me looking for something in the kitchen. Begitulah suamiku menggambarkan aku sedang mencari sesuatu di dapur," ungkap Vanessa.

"I'm like Pac-Man: open mouth, cruising around the corners, seeking snack pellets. Aku seperti Pac-Man. Mulut terbuka, menjelajahi sudut-sudut, mencari camilan," tambah Vanessa.

Kuchisabishii dekat dengan istilah 'mindless eating' --istilah yang menggambarkan kebiasaan makan bawah sadar yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. "Rumah kita dipenuhi oleh jebakan makan yang tersembunyi," ujar Brian Wansink, seorang psikolog yang fokus mengamati kebiasaan mindless eating.

Brian menyatakan, kebosanan menjadi salah satu pemicunya. Tekanan dalam hidup, bisa membuat banyak orang lari kepada mencari makanan. "Pelajarannya adalah, jangan mengandalkan perutmu untuk memberitahu berhenti makan saat kenyang. Perut bisa berbohong," ujar Brian Wansink.

Untuk mengatasinya, Brian menyarankan agar menciptakan lingkungan yang ramah untuk perut Anda. Mulai dari menggunakan wadah makan yang lebih kecil hingga menjauhkan penyimpanan camilan-camilan tidak sehat dari pandangan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun