Menikah itu menakutkan? Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang hanya ingin bersenang-senang. Ia tidak mengerti tanggung jawab dan komitmen. Ia tidak mau mengalami kesulitan, dan selalu ingin semua kebutuhannya dipenuhi.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang tidak menyiapkan diri dengan ilmu dan pengetahuan yang memadai. Menikah seperti terjun bebas, tanpa ada edukasi dan pembelajaran sesuai kebutuhan. Ia tidak memahami ilmu menjalani kehidupan berumah tangga. Ia tidak mengerti hak dan kewajiban.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang tidak memiliki kesiapan secara mental spiritual yang kokoh. Ia tidak sanggup mengelola rumitnya konflik. Ia tidak sanggup mengurus anak. Ia tidak mau berjuang untuk memperbaiki keadaan.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang tidak dewasa. Ia adalah sosok anak-anak yang terjebak dalam cangkang orang dewasa. Cengeng, mudah mengeluh, tidak siapmenghadapi kerasnya tantangan kehidupan. Masih suka mengadu kepadaorangtuanya ketika menghadapi masalah dalam pernikahan.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang tidak memiliki kesalihan jiwa. Ia sosok yang malas beribadah, tidak mau mentaati ajaran agama, dan tidak peduli dengan norma. Sosok seperti ini jika menjadi suami/istri akan sangat mengerikan. Apalagi ketika menjadi orangtua.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang menerima dirimu dengan keterpaksaan. Ia tidak benar-benar mau menikah denganmu. Ada kondisi yang memaksanya untuk menikahg denganmu. Kelak ia akan mudah mengatakan, "Aku tak pernah mencintaimu". Ini akan sangat menyakitkan.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang tidak bersedia beradaptasi, berkompromi, dan menghargai. Ia ingin menang sendiri, dan memaksamu untuk menuruti semua kehendaknya. Ia tidak mau berubah dan tidak peduli seperti apa perasaanmu.
Ya benar. Menikah itu menakutkan, apabila kamu bertemu seseorang yang hanya menuruti hawa nafsu. Ia tidak benar-benar mencintaimu. Ia hanya bernafsu kepadamu. Jika nafsunya telah hilang, ia akan meninggalkan dan menelantarkanmu. Ia tengah bernafsu kepada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H