Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-17 Menuju Tanah Suci

13 Oktober 2024   11:08 Diperbarui: 13 Oktober 2024   11:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibadah haji dan umrah bagi masyarakat Indonesia menjadi perjalanan ibadah yang memerlukan persiapan sangat khusus. Salah satunya adalah karena jarak dan waktu tempuh perjalanan yang sangat panjang.

Perjalanan pesawat dari Jakarta sampai Jedah atau Madinah kurang lebih memerlukan waktu 10 jam. Bagi jama'ah yang belum pernah bepergian dengan pesawat, ini menjadi perjalanan yang cukup melelahkan. Namun dengan hati yang ikhlas dan bahagia, perjalanan akan terasa ringan.

Terkadang dalam perjalanan yang panjang tersebut melewati waktu shalat. Misalnya melewati waktu Duhur dan Asar. Para jama'ah umroh akan menunaikan shalat di dalam pesawat.

Jika jama'ah sudah tidak memiliki wudhu saat itu, maka bisa dilakukan dengan tayamum di dalam pesawat. Pada umumnya, pesawat tidak didesain untuk menunaikan wudhu, apalagi dengan jumlah jama'ah yang sangat banyak. Sebagai gantinya, jama'ah bisa melaksanakan tayamum.

Syaikh Muhammad bin Salih Al-Utsaimin pernah ditanya, "Jika tidak ada air atau membeku, atau dilarang menggunakannya karena khawatir akan tumpah dan menyebabkan kerusakan di pesawat atau tidak mencukupi, bagaimana cara berwudu jika tidak ada debu?"

Beliau menjawab, "Dalam kasus yang Anda sebutkan, wudhu tidak mungkin atau sulit dilakukan, dan Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menjadikan bagi kamu dalam agama suatu kesempitan" (QS. Al-Hajj: 78).

Maka, penumpang dapat bertayamum di atas tempat duduknya jika ada debu. Jika tidak ada debu, maka ia shalat meskipun tidak bersuci karena tidak mampu melakukannya, dan Allah Ta'ala berfirman, "Maka, bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" (QS. At-Taghabun: 16).

Hari ini, Ahad 13 Oktober 2024, adalah H-17 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Agar menghapus dosa-dosa kita, dan memperbanyak kebaikan-kebaikan kita.

Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu. Namun Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Bismillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun