Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Religius Tak Sama dengan Bebas Korupsi?

4 Oktober 2024   15:12 Diperbarui: 4 Oktober 2024   15:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.transparency.org/en/cpi/2023

Pada tahun 2020 lalu, Pew Research Center melakukan survei bertajuk "The Global God Divide". Survei tersebut menemukan bahwa Indonesia berada di peringkat teratas atau merupakan negara paling religius di seluruh dunia.

Survei yang dipublikasikan Juli 2021 lalu melibatkan 38.426 orang di 34 negara. Sebanyak 96% responden Indonesia menganggap seseorang mesti beriman kepada Tuhan untuk dapat bermoral, dan 98% menganggap agama penting dalam kehidupan. Jumlah yang sangat besar.

Mayoritas masyarakat Indonesia meyakini, kepercayaan terhadap Tuhan dan aktivitas ibadah adalah hal yang sangat penting. Sebanyak 96% responden Indonesia menyatakan kepercayaan kepada Tuhan sangat penting; dan sebanyak 98% responden menyatakan bahwa ibadah sangat penting.

Survei 2020 tersebut rupanya bergeser pada tahun ini. Belum lama, majalah CEOWorld merilis negara yang paling religius di dunia (25/4/2024). Ternyata Somalia menjadi negara paling religius, dengan nilai 99,8 dari 100. Artinya, ada 99,8% penduduk Somalia yang merasa religius.

Indonesia turun dari posisi nomer 1 di tahun 2020 menjadi nomer 7 di tahun 2024, dengan nilai 98,7. Artinya, ada 98,7% penduduk Indonesia yang merasa religius. Meski demikian, Indonesia masih terbukti menjadi 10 besar negara paling religius. Urutannya adalah Somalia, Nigeria, Banglades, Ethiopia, Yaman, Malawi, Indonesia, Sri Lanka, Mauritania, dan Djibouti.

Majalah CEOWorld juga menemukan negara yang paling tidak religius, yaitu China alias Tiongkok. Hanya 7 % saja penduduk Tiongkok yang menyatakan bahwa mereka merasa religius. Di atas Tiongkok, disusul negara Estonia dan Swedia yang persentasenya mencapai 16 % dan 17 %.

Religius Tapi Banyak Korupsi?

Beberapa waktu lalu, jaringan global antikorupsi, Transparency International, merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di 180 negara di dunia. Survei yang dilakukan tahun 2023 tersebut memberikan peringkat kepada 180 negara di seluruh dunia berdasarkan persepsi tingkat korupsi di sektor publik.

Skala penilaian persepsi yang digunakan mulai dari 0, yang berarti negara sangat korup, hingga 100 atau sangat bersih. Dalam daftar 180 negara yang disurvei, sekitar 66 % mendapatkan skor di bawah 50 dari 100.

Berdasarkan data tersebut, Somalia menjadi negara dengan IPK terendah, yakni hanya mendapatkan skor 11 dari skala 100. Di peringkat kedua, negara Venezuela yang memiliki IPK 13 dari skala 100. Sedangkan negara paling bersih adalah Denmark dengan IPK 90, disusul Finlandia (IPK 87) dan Selandia Baru (IPK 85).

Indonesia berada di urutan ke-115 dari 180 negara dengan IPK 34. Skor IPK Indonesia merosot dari 110 pada 2022 menjadi 115 pada 2023. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, peringkat IPK Indonesia jauh di bawa negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Di sinilah ironis itu terjadi. Negara dengan tingkat religiusitas tinggi, peringkat 7 dunia tahun 2024, pernah menjadi negara paling religius di tahun 2020, namun Indonesia menjadi negara peringkat ke 115 dari 180 dalam kebersihan soal korupsi. Sementara, China yang disebut sebagai negara paling tidak religius, memiliki IPK di atas Indonesia. Skor IPK China adalah 42, yang menempati urutan ke 76 dari 180 negara.

Denmark yang menjadi juara satu sebagai negara paling bersih dari korupsi (IPK 90), ternyata memiliki tingkat religiusitas yang rendah. Denmark berada pada peringkat ke 145 dari 148 negara dari sisi religiusitas.

Bahkan Somalia menjadi negara paling paradoks. Dalam tingkat religiusitas, Somalia dinyatakan menjadi negara paling religius di seluruh dunia. Namun juga negara paling korup diseluruh dunia. Seakan tak ada hubungan antara religiusitas dengan tindakan korupsi.

Seharusnya, negara paling religius harus menjadi negara yang paling aman, paling nyaman, paling rendah korupsinya, paling sejahtera, paling sedikit kejahatannya, dan paling bagus demokrasinya. Realitas hari ini, korupsi dan religiusitas masih menjadi dua hal yang berjalan sendiri-sendiri. Pekerjaan besar untuk mempertemukan hal-hal tersebut.

Bahan Bacaan

Despina Wilson, World's Most (And Least) Religious Countries 2024, https://ceoworld.biz, 8 April 2024

Pew Research Center, The Global God Divide, https://www.pewresearch.org, 20 Juli 2020

Transparency International, Corruption Perceptions Index 2023, https://www.transparency.org, diakses 4 Oktober 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun