Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-47 Menuju Tanah Suci

13 September 2024   07:23 Diperbarui: 13 September 2024   07:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umroh, bagi bangsa Indonesia, adalah ibadah yang penuh pengorbanan. Berbeda dengan penduduk Mekkah --terlebih yang tinggal di dekat Masjidil Haram. Untuk haji atau umroh, penduduk Mekkah tidak memerlukan usaha keras seperti penduduk Indonesia.

Salah satunya adalah karena faktor jarak. Jika diukur dalam garis lurus jarak antara Monas di Jakarta ke Ka'bah di Mekkah adalah 7.919 km. Sebuah jarak yang sangat jauh.

Pada masa kolonial terdahulu, para jemaah haji bertolak ke tanah suci menggunakan kapal. Di tahun 1920, perjalanan dari Batavia ke Jeddah menggunakan kapal uap memakan waktu hingga 49 hari.

Pada abad ke-20 perjalanan dengan kapal uap memakan waktu antara 19 - 25 hari. Ini jauh lebih cepat daripada menggunakan kapal layar yang memakan waktu berbulan-bulan.

Persiapan keberangkatan haji masa kolonial dimulai sejak bulan Rajab hingga Zulkaidah. Total dari keberangkatan hingga kepulangan bisa sampai 6 bulan.

Di zaman sekarang, jamaah haji dan umroh menggunakan pesawat terbang. Waktu tempuh dari Jakarta menuju Jedah sekitar 10 jam. Jika ditempuh menggunakan kapal laut modern, memerlukan waktu 7 - 10 hari perjalanan.

Tentu menjadi perjalanan panjang dan penuh tantangan. Namun karena dilandasi iman dan keikhlasan, semua terasa ringan dan membahagiakan.

Kenapa bisa terasa ringan dan membahagiakan? Karena makin banyak kesulitan, makin besar pula pahalanya. Nabi saw bersabda mengenai umrah yang dilakukan 'Aisyah, bahwa pahala akan didapatkan sesuai kadar kesulitan dan pengorbanan.

Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Aisyah tentang umrahnya, "Sesungguhnya kamu mendapat pahala sesuai kadar kesulitan dan pengorbananmu" (HR. Hakim, sahih).

Hari ini, Jumat 13 September 2024, adalah H-47 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Agar mampu meraih sangat banyak pahala dari kesulitan dan pengorbanan yang kita keluarkan.

Bismillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun