Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-54 menuju Tanah Suci

6 September 2024   09:59 Diperbarui: 6 September 2024   10:17 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan umroh adalah perjalanan spiritual menuju Baitullah Ka'bah. Salah satu ibadah yang kita lakukan saat di Ka'bah adalah melaksanakan thawaf.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, "Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka'bah)" (QS. Al-Hajj: 29).

Karena kecintaan kita kepada Allah dan RasulNya, dan didorong keinginan untuk mendapatkan rahmat serta ampunan Allah, kita laksanakan thawaf dengan sepenuh kecintaan.

Mumpung berada di tanah suci, perbanyaklah melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah, sesuai kemampuan. Karena ibadah thawaf hanya bisa dilakukan di Ka'bah. Tidak bisa di tempat lainnya.

Sedangkan ibadah lain seperti shalat, tilawah Al-Qur'an dan lain-lain, bisa dikerjakan di manapun. Tidak khusus di tanah suci.

Dalam kitab Al-Asybah wa An-Nazhair, Imam As-Suyuthi menganjurkan agar kita memperbanyak atau mengulang-ulang thawaf selama di kawasan tanah haram. Beliau menyatakan,

"Dianjurkan mengulang-ngulang thawaf setiap seseorang memasuki Masjidil Haram. Bahkan setiap kali dia memiliki kesempatan. Melakukan thawaf lebih utama dibanding hanya membaca Al-Quran di tanah haram. Hal ini karena thawaf tidak bisa dilakukan kecuali di tanah haram Mekkah. Karena itu, dia hendaknya menggunakan waktunya (untuk thawaf) selama dia berada di tanah haram Mekkah".

Dalam kitab Hidayatus Salik ila Al-Madzahib Al-Arba'ah fi Al-Manasik, Syaikh Abdul Aziz Al-Kanani menyatakan hal yang sama. Beliau menyatakan memperbanyak thawaf adalah perilaku sunnah. Syaikh Abdul Aziz Al-Kanani menjelaskan,

"Tidak seorang pun ulama yang berpendapat mengenai kemakruhan mengulang-ngulang thawaf. Bahkan mereka telah mengenai kesunnahan mengulang-ngulang thawaf. Juga telah diriwayatkan bahwa banyak sahabat yang mengulang-ngulang dan memperbanyak melakukan thawaf".

Mari berjuang dengan sepenuh kesungguhan, berusaha dengan sepenuh kekuatan, untuk bisa menjalankan umroh ke tanah suci. Untuk menunjukkan besarnya kerinduan kepada Nabi saw. Untuk menunjukkan besarnya tekad kita bertemu beliau kelak di surga.

Hari ini, Jumat 6 September 2024, adalah H-54 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Semoga Allah mudahkan kita mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat kelak, melalui ibadah umroh.

Bismillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun