Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-62 Menuju Tanah Suci

29 Agustus 2024   05:01 Diperbarui: 29 Agustus 2024   05:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Ibadah umroh ke tanah suci berarti menjalankan ketaatan totalitas kepada Allah, untuk menjadi tamu Allah. Maka segala sesuatu harus dikondisikan agar bisa diterima Allah.

Di antaranya adalah penggunaan harta untuk semua kebutuhan keberangkatan ke tanah suci hingga kepulangan kembali ke tanah air. Untuk menjalankan ibadah haji dan umroh, gunakanlah hanya harta yang halal saja. Jangan menggunakan harta yang tidak halal.

Mengingat perjalanan umroh memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka hendaklah setiap calon tamu Allah mengupayakan kecukupan biaya tersebut dengan harta yang halal. Hendaknya berjuang sekuat tenaga untuk menjauhi harta yang tidak halal.

Sesungguhnya Allah hanya menyukai segala sesuatu yang baik, sebagaimana sabda Nabi saw, "Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik" (HR. Muslim).

Salah satu penyebab haji mabrur serta umrah mabrurah adalah karena menggunakan harta yang halal. Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw bersabda,

"Jika seseorang berangkat ibadah haji dengan biaya yang halal, lalu dia melangkahkan kakinya untuk safar seraya membaca labbaika allahumma labbaik (Kami penuhi panggilan-Mu ya Allah kami penuhi panggilan-Mu), maka ada panggilan dari langit, 'Labbaika wa sa'daik, bekalmu halal, kendaraanmu halal, hajimu mabrur tidak berdosa.'

"Jika seseorang berangkat dengan biaya haram, ketika dia melangkahkan kakinya untuk safar, lalu mengucapkan, 'Labbaika allahumma labbaik,' maka ada seruan dari langit, 'Laa labbaika wa laa sa'daika (tidak ada panggilan dan tidak ada kebahagiaan untukmu), bekalmu haram, ongkosmu dari barang yang haram, hajimu tidak mabrur" (HR. Thabrani).

Betapa sedih dan menyesal, jika sudah menempuh perjalanan jauh, memerlukan banyak biaya, tenaga, waktu dan pikiran; namun ibadahnya tidak diterima Allah. Sama-sama beribadah ke tanah suci, ada yang ibadahnya diterima Allah dan ada yang tidak diterima Allah. Salah satu sebabnya adalah karena jenis harta yang digunakan.

Mari berjuang dengan sepenuh kesungguhan, berusaha dengan sepenuh kekuatan, untuk bisa menjalankan umroh ke tanah suci. Karena perjalanannya adalah sebuah rihlah mubarakah, mengunjungi kota paling suci di muka bumi.

Hari ini, Kamis 29 Agustus 2024, adalah H-62 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Semoga Allah mudahkan kita menjemput ampunan dan rahmat Allah, melalui ibadah umroh.

Bismillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun