Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

KDRT, Ketika Duka Ratapkan Tangis

19 Agustus 2024   21:55 Diperbarui: 19 Agustus 2024   22:41 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu terakhir ini, media diramaikan oleh kabar seorang selebgram cantik yang dianiaya oleh suaminya. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terekam kamera CCTV dan diunggah di akun instagramnya. Dalam video tersebut, dirinya, suami, dan anak bayi tengah berada di kasur.

"Maafkan jika selama 5 tahun ini saya selalu menutup diri atas KDRT yang saya alami dari keluarga dan sahabat-sahabat terdekat saya, karena saya selalu bergelut dengan pikiran dan hati saya, bahwa dia bisa berubah," tulisnya di akun instagram.

Namun rupanya sang suami tidak berubah dan masih melakukan KDRT kepadanya. Dalam keterangan unggahan tersebut, ia mengaku tetap bertahan dengan suaminya meski mengalami KDRT karena pertimbangan anak.

"Saya sebagai korban selama lima tahun ini sudah cukup banyak derita, dan hidup seperti neraka ibaratnya," ungkapnya. "Saya berharap agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus saya agar tidak lagi terulang kasus-kasus KDRT seperti yang saya rasakan," sambungnya.

Yang dia harapkan adalah "meminta keadilan, seadil-adilnya agar kasus ini menjadi pelajaran juga untuk perempuan-perempuan di luar sana yang mengalami hal seperti Intan, yang mengalami kerasa dalam rumah tangga, harus speak up, dan tidak boleh terlalu banyak menutup diri seperti saya yang lalu," pungkasnya.

Bertahan Demi Anak, Benarkah?

Alasan yang dikemukakan oleh selebgram tersebut adalah pertimbangan anak. Dirinya memiliki anak kecil yang tentu memerlukan kehadiran ayah dan ibu untuk mengasuh dan mendampingi.

Ia rela menanggung kekerasan yang terjadi selama lima tahun, bahkan menutupi kasus ini dari keluarga dan sahabat. Dirinya mengaku mengalami trauma hingga luka dan memar di tubuh. Karena itu, ia harus bolak-balik rumah sakit untuk menyembuhkan luka fisiknya pasca perlakuan KDRT.

Lima tahun bertahan dalam suasana KDRT tentu bukanlah masa yang pendek. Itu jelas masa yang sangat panjang. Inilah titik di mana ia merasa sudah tidak mampu untuk bertahan. Maka ia mulai berani bicara terbuka.

Bertahan demi anak tentu alasan yang sangat mulia. Namun membiarkan diri menjadi korban penganiayaan terus menerus, tentu tidak bisa dibenarkan --dengan alasan apapun.

Sebagian orang mengatakan, "Kalau ia ikhlas dan pasrah dipukuli suami, ia akan masuk surga". Mungkin saja itu benar. Namun bagaimana cara ikhlas dan pasrah ketika terus menerus menjadi korban kekerasan? Ini yang memerlukan sosok perkasa tiada tandingnya di alam semesta. Siap sanggup?

Sebagian lagi mengatakan, "Pintu surga itu sangat banyak. Surga Allah sangatlah luas. Ada banyak pilihan dan jalan untuk memasukinya". Ini juga pernyataan yang benar. Perempuan salihah, yang menjalankan ketaatan kepada Allah dengan sepenuh keikhlasan, insyaallah akan dimasukkan ke dalam surganya.

Artinya, untuk masuk surga, bukan dengan cara membiarkan dirinya dihajar dan disiksa oleh suami. Namun ada sangat banyak pilihan ketaatan yang berbuah surga.

BERSAMBUNG.

Sumber berita: Kompas.com dan Detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun