Namun jika kita fokuskan perhatian hanya pada sisi individu pelaku, segera tampak kelemahan dalam sisi resiliensi. Pertama, daya tahan yang lemah, sehingga tidak mampu tegar saat diterpa badai permasalahan dalam kehidupan.
Kedua, kemampuan adaptasi yang lemah, sehingga tidak lentur ketika harus mengalami perubahan. Dan ketiga, daya lenting yang lemah, sehingga saat mengalami keterpurukan, tidak segera bangkit dan melenting ke level semula.
Pribadi yang tidak resilien cepat melihat kebuntuan jalan. Saat terpuruk, mereka tidak mampu bertahan, pun tidak mampu melakukan "reaching out". Dunia seakan gelap gulita, dan suicide adalah jalan keluar yang terbuka.
Sudah 79 tahun kita merdeka. Apa usaha pemerintah dan semua komponen bangsa dalam menguatkan resiliensi?
Apa harus menunggu korban berjatuhan lagi setiap hari? Mari bergandengan tangan menguatkan resiliensi anak negeri.
Catatan Kaki
1. DetikSumut, Camat di Aceh Singkil Tergantung Usai Sepekan Menghilang, https://www.detik.com, 17 Agustus 2024
2. Wildan Noviansah, Wanita Bos Toko Elektronik Tewas Usai Loncat dari Lantai 5 Mal Jakbar, https://news.detik.com, 16 Agustus 2024
3. Afzal Nur Iman, Mahasiswi Dokter Spesialis Undip yang Bunuh Diri Dikenal Pintar dan Rajin, https://www.detik.com, 15 Agustus 2024
4. I Wayan Sui Suadnyana, Perempuan Akhiri Hidup di Jembatan Shortcut Denpasar-Mengwitani, https://www.detik.com, 15 Agustus 2024
5. Amir Baihaqi, Polisi Tuban Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Rumahnya, https://www.detik.com, 15 Agustus 2024