Kedelapan, Pahami Kebutuhan Afeksi Pasangan. Simak kembali di sini.
Kesembilan, Respek Adalah Kunci
Kemenag RI menyampaikan data bahwa hingga akhir 2023 kemaren, perceraian di Indonesia berada di angka 24,8 persen. Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, di sepanjang 2022 telah terjadi 516.344 perceraian. Perselisihan dan pertengkaran disebut sebagai faktor utama penyebab perceraian nasional.
Cerai yang dipicu oleh perselisihan dan pertengkaran, jumlahnya mencapai 284.169 kasus atau setara 63,41% dari total kejadian perceraian. Rupanya, perselisihan dan pertengkaran mendominasi tren perceraian. Mereka lelah, dan akhirnya memutuskan untuk berpisah.
Mari kita mencoba menelisik sesuatu di balik fenomena perselisihan dan pertengkaran. Salah satunya adalah soal rendahnya respect atau penghargaan. Pasangan suami istri yang kehilangan respect, akan mudah kehilangan harapan, dan akhirnya mudah untuk memilih jalan perceraian.
Hafiz Muneeb (2022) menyatakan, "Marriage is more than just a relationship; in reality, it's a game of sacrifices. Your partner puts a lot of effort into making you happy. Then it would be lovely if you expressed your gratitude to your wife or husband".
Menurut Muneeb, "pernikahan lebih dari sekedar hubungan; pada kenyataannya, ini adalah permainan pengorbanan. Pasangan Anda berusaha keras untuk membuat Anda bahagia. Maka alangkah baiknya jika Anda mengungkapkan rasa terima kasih kepada istri atau suami Anda".
Banyak suami istri yang gagal memberikan sikap respect kepada pasangan. Sangat banyak tindakan baik dan terpuji telah dilakukan dalam perjuangan membangun keluarga yang harmonis sesuai harapan. Namun terkadang, berbagai tindakan tersebut tidak dilihat dan tidak dihargai oleh pasangan.
Perlu dipahami, respect bukan sekedar sebuah sikap menghormati atau menghargai secara formalistik. Respect harus melibatkan pengakuan tulus terhadap nilai intrinsik seseorang sebagai individu. Bahwa suami atau istri Anda adalah sosok pribadi yang unik, dan tidak bisa diberikan penilaian berdasarkan standar "keumuman" sebagai laki-laki atau perempuan. Â
Maka Erich Fromm memberikan rumus, "to respect a person is not possible without knowing him. Menghormati seseorang tidak mungkin dilakukan tanpa mengenalnya". Usaha mengenali pasangan menjadi jalan penting untuk memunculkan sikap respect.
Hal ini sesuai dengan pengalaman pribadi Mark Manson, seorang konsultan pengembangan diri, bloger dan penulis buku. Suatu ketika Mark bertanya kepada ratusan ribu pembaca blog pribadinya, di markmanson.net. Pertanyaan Mark berkisar pada hal-hal apa yang bisa menjaga keutuhan dan kebahagiaan hubungan dengan pasangan dalam waktu lama.