Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebosanan dalam Pernikahan? If You Love Me, Surprise Me!

25 Juli 2024   06:33 Diperbarui: 25 Juli 2024   06:49 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan mulai dirasakan setelah berakhirnya masa bulan madu. Simak postingan sebelumnya di sini. Lalu bagaimana cara mengatasi gejala kebosanan dalam pernikahan?

Jika Anda mulai merasakan kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan, harus diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan. Berikut 10 cara mengatasinya, menurut Dr. Hafiz Muneeb, seorang ahli kesehatan dan sekaligus bloger produktif di platform Medium.

Pertama, Jangan Bandingkan Hubungan Anda. Simak kembali di sini.

Kedua, Temukan Sesuatu yang Baru Bersama Pasangan. Simak kembali di sini. 

Ketiga, Pergi Berkencan Berdua Saja. Simak kembali di sini. 

Keempat, Ubah Cara Berpikir Anda. Simak kembali di sini. 

Kelima, Matikan Internet Saat Family Time. Simak kembali di sini. 

Keenam, Jangan Remehkan Kejutan

Memberikan kejutan pada momen tertentu adalah salah satu tindakan cinta yang bisa menghadirkan kesegaran hubungan dengan pasangan. Bentuk kejutan bisa berbagai macam hal, sejak dari hadiah berupa barang atau uang, sampai kepada sebuah tindakan romantis tak terduga.

Jika memberikan hadiah kejutan berupa barang atau materi, Hafizh Muneeb (2022) menyarankan, "Surprises don't have to be expensive; it's more about focusing on doing such things that your partner can't expect. Kejutan tidak harus mahal; ini lebih tentang fokus melakukan hal-hal yang tidak diduga pasangan Anda".

Ternyata, keterkaitan tindakan memberikan surprise kepada pasangan sebagai sebuah tindakan romantis, telah mendapat banyak sorotan dan kajian akademik. Bahkan telah dikembangkan secara luas, bukan hanya dalam konteks hubungan romantis pasangan suami istri --dan calon pasangan, namun menjadi sebuah perilaku pemasaran.

Gupta & Gentry (2018) menyatakan, "Owing to its transient nature, the construct of surprise has often posed challenges in terms of theoretical conceptualization and empirical operationalization. Karena sifatnya yang sementara, konstruksi kejutan sering kali menimbulkan tantangan dalam hal konseptualisasi teoretis dan operasionalisasi empiris".

Minowa & Belk (2018) melihat, pemberian kejutan berupa hadiah adalah salah satu cara seseorang menyatakan perasaan romantis. "How do people communicate their romantic feelings? Gift giving is one way. Giving and receiving of gifts is a characteristic of intimate relationships".

"Bagaimana seseorang mengomunikasikan perasaan romantisnya?" ungkap Minowa & Belk (2018). "Pemberian hadiah adalah salah satu caranya. Memberi dan menerima hadiah merupakan salah satu ciri hubungan intim", lanjut Minowa & Belk.

Tindakan saling memberi hadiah adalah salah satu ajaran Islam yang sangat mulia. Nabi saw mengajarkan, dalam tindakan memberi hadiah akan menghadirkan kecintaan. "Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena hal itu akan membuat kalian saling mencintai" (HR. Al Baihaqi).

Seorang penyair Arab pernah menyatakan, "Hadiah yang diberikan oleh sebagian orang kepada yang lain bisa menumbuhkan rasa saling mencintai di hati mereka". Ini menandakan, saling memberi hadiah adalah tindakan yang dikenal luas di berbagai suku bangsa.

Hadiah tak sekedar ungkapan basa basi. Lebih dari itu, "Gifts are a message, a form of communication with a tangible material object, about love, affection, or concern for the recipient. Hadiah adalah suatu pesan, suatu bentuk komunikasi dengan benda materi yang berwujud, tentang cinta, kasih sayang, atau kepedulian terhadap penerimanya" (Minowa & Belk, 2018).

Dengan saling memberikan hadiah, berbagai sisi romantis bisa terbangkitkan. "The 'romantic gift' evokes a multitude of intertwined meanings: passion, intimacy, affection, persuasion, care, celebration, altruism, and nostalgia. Hadiah romantis membangkitkan banyak makna yang saling terkait: gairah, keintiman, kasih sayang, persuasi, perhatian, perayaan, altruisme, dan nostalgia" (Minowa & Belk, 2018).

Tindakan memberi hadiah kepada pasangan adalah salah satu praktik mencintai. "If loving and giving are a practice, then romantic gift giving is a practice of loving with intimate others. Jika mencintai dan memberi adalah sebuah praktik, maka pemberian hadiah romantis adalah praktik mencintai orang lain yang intim" (Minowa & Belk, 2018).

Pemberian hadiah adalah salah satu kunci untuk membuat cinta menjadi hangat kembali di antara suami dan istri, karena "gifts make love tangible and act as carriers of meaning as well as cultural symbols". Hadiah membuat cinta menjadi nyata dan bertindak sebagai pembawa makna serta simbol budaya.

Tidak peduli sudah berapa lama pernikahan Anda, memberikan kejutan adalah tindakan yang bermakna untuk merawat pernikahan Anda. "In gift giving the meanings of romance are renewed, renegotiated, and reconstructed. Dalam pemberian hadiah, makna romansa diperbarui, dinegosiasikan ulang, dan direkonstruksi" (Minowa & Belk, 2018).

Belajar Dari Sylvie dan Dan

Sylvie dan Dan adalah tokoh utama dalam novel karya Sophie Kinsella berjudul Surprise Me. Mereka berdua adalah sepasang suami istri yang saling mencinta dan tengah berjuang merawat kehidupan pernikahan agar tidak membosankan.

Sepuluh tahun menikah, Sylvie dan Dan mendapat informasi dari dokter bahwa mereka berdua diprediksi akan menghabiskan hidup bersama sebagai suami istri selama 68 tahun lagi. Dokter menyatakan Sylvie dan Dan diprediksi berpeluang hidup sampai usia 100 tahun, mengingat riwayat keluarga mereka berdua berumur panjang.

Mengetahui informasi tersebut, Sylvie dan Dan justru merasa tidak tenang. Ada kekhawatiran menyelinap dalam jiwa mereka.

Menjalani hidup bersama selama 68 tahun lagi, apakah akan membosankan? Apakah hubungan mereka berdua akan baik-baik saja? Sebagai laki-laki, Dan bahkan memperkirakan ada berapa kali hubungan seks lagi yang perlu dilakukan untuk menjalani kehidupan panjang pernikahan mereka.

Untuk mempertahankan pernikahan supaya tidak membosankan, Sylvie dan Dan akhirnya membuat kesepakatan untuk saling memberi surprise. Kejutan-kejutan romantis diyakini akan membuat pernikahan lebih bergairah dan harmonis. Mereka tidak menyadari bahwa apabila ada yang salah dalam memberikan kejutan, keadaan justru bisa berubah menjadi runyam.

Sebenarnya Sylvie merasa sudah sangat bisa memahami Dan. Mereka berdua bahkan bisa saling menyelesaikan kalimat satu sama lain dan bisa tahu maksud satu sama lain tanpa harus diungkapkan dalam kata-kata.

Meski demikian, setiap kali membayangkan bahwa perjalanan pernikahan mereka "masih panjang", selalu muncul kekhawatiran bakal hadir hal-hal yang tak menyenangkan atau bahkan berakhir jadi membosankan. Inilah yang mendorong mereka untuk merawat cinta dengan banyakkejutan.

Ternyata, perilaku saling memberi kejutan benar-benar membuat Sylvie dan Dan saling terkejut. Karena ada hal-hal tak terduga sebelumnya, misalnya berkaitan dengan hubungan Sylvie dengan ibu dan mendiang ayahnya. Ada kejutan-kejutan yang membuat Sylvie dan Dan harus bisa lebih memahami satu sama lain dengan lebih dalam.

Memberi kejutan memang penting, namun jangan sampai kejutan yang diberikan justru membawa suasana rumit dalam hubungan mereka. Kejutan yang membuat benar-benar terkejut, karena membuka berbagai hal yang akhirnya memunculkan masalah baru di antara suami dan istri. Tetap waspada dan berhati-hati.

Bahan Bacaan

Aditya Gupta & James W. Gentry, If You Love Me, Surprise Me, DOI:10.4324/9781315144658-4, September 2018, diakses dari https://www.researchgate.net

Hafiz Muneeb, Boredom in Marriage? 10 Ways to Deal With, https://drmuneeb.medium.com, 31 Agustus 2022

Sophie Kinsella, Surprise Me, Gramedia Pustaka Utama, 2019

Yuko Minowa & Russel W. Belk, Gifts, Romance, and Consumer Culture, DOI: https://doi.org/10.4324/9781315144658, 19 September 2018, diakses dari https://www.routledge.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun