Ternyata, keterkaitan tindakan memberikan surprise kepada pasangan sebagai sebuah tindakan romantis, telah mendapat banyak sorotan dan kajian akademik. Bahkan telah dikembangkan secara luas, bukan hanya dalam konteks hubungan romantis pasangan suami istri --dan calon pasangan, namun menjadi sebuah perilaku pemasaran.
Gupta & Gentry (2018) menyatakan, "Owing to its transient nature, the construct of surprise has often posed challenges in terms of theoretical conceptualization and empirical operationalization. Karena sifatnya yang sementara, konstruksi kejutan sering kali menimbulkan tantangan dalam hal konseptualisasi teoretis dan operasionalisasi empiris".
Minowa & Belk (2018) melihat, pemberian kejutan berupa hadiah adalah salah satu cara seseorang menyatakan perasaan romantis. "How do people communicate their romantic feelings? Gift giving is one way. Giving and receiving of gifts is a characteristic of intimate relationships".
"Bagaimana seseorang mengomunikasikan perasaan romantisnya?" ungkap Minowa & Belk (2018). "Pemberian hadiah adalah salah satu caranya. Memberi dan menerima hadiah merupakan salah satu ciri hubungan intim", lanjut Minowa & Belk.
Tindakan saling memberi hadiah adalah salah satu ajaran Islam yang sangat mulia. Nabi saw mengajarkan, dalam tindakan memberi hadiah akan menghadirkan kecintaan. "Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena hal itu akan membuat kalian saling mencintai" (HR. Al Baihaqi).
Seorang penyair Arab pernah menyatakan, "Hadiah yang diberikan oleh sebagian orang kepada yang lain bisa menumbuhkan rasa saling mencintai di hati mereka". Ini menandakan, saling memberi hadiah adalah tindakan yang dikenal luas di berbagai suku bangsa.
Hadiah tak sekedar ungkapan basa basi. Lebih dari itu, "Gifts are a message, a form of communication with a tangible material object, about love, affection, or concern for the recipient. Hadiah adalah suatu pesan, suatu bentuk komunikasi dengan benda materi yang berwujud, tentang cinta, kasih sayang, atau kepedulian terhadap penerimanya" (Minowa & Belk, 2018).
Dengan saling memberikan hadiah, berbagai sisi romantis bisa terbangkitkan. "The 'romantic gift' evokes a multitude of intertwined meanings: passion, intimacy, affection, persuasion, care, celebration, altruism, and nostalgia. Hadiah romantis membangkitkan banyak makna yang saling terkait: gairah, keintiman, kasih sayang, persuasi, perhatian, perayaan, altruisme, dan nostalgia" (Minowa & Belk, 2018).
Tindakan memberi hadiah kepada pasangan adalah salah satu praktik mencintai. "If loving and giving are a practice, then romantic gift giving is a practice of loving with intimate others. Jika mencintai dan memberi adalah sebuah praktik, maka pemberian hadiah romantis adalah praktik mencintai orang lain yang intim" (Minowa & Belk, 2018).
Pemberian hadiah adalah salah satu kunci untuk membuat cinta menjadi hangat kembali di antara suami dan istri, karena "gifts make love tangible and act as carriers of meaning as well as cultural symbols". Hadiah membuat cinta menjadi nyata dan bertindak sebagai pembawa makna serta simbol budaya.
Tidak peduli sudah berapa lama pernikahan Anda, memberikan kejutan adalah tindakan yang bermakna untuk merawat pernikahan Anda. "In gift giving the meanings of romance are renewed, renegotiated, and reconstructed. Dalam pemberian hadiah, makna romansa diperbarui, dinegosiasikan ulang, dan direkonstruksi" (Minowa & Belk, 2018).