"Jika aku tak pernah bilang mencintaimu, jangan mengira aku tak mencintaimu. Jika aku tak pernah bilang rindu padamu, jangan mengira aku tak merinduimu".
Sangat banyak suami tidak mampu mengekspresikan cinta melalui kata-kata. Jika istri memahami cinta hanya melalui kata-kata, akan mengira suami tidak mencintainya.
Padahal sangat banyak ekspresi cinta suami, yang acap tidak terucap. Diantaranya adalah lima ekspresi berikut ini.
- Tanggung Jawab
"Semua kerja kerasku adalah peran dan tanggung jawab sebagai seorang lelaki. Sebagai suami  sebagai ayah. Yang harus menafkahi, menyayangi, mencintai, membela, menjaga dan melindungi keluarga".
Kewajiban laki-laki dalam rumah tangga, di antaranya adalah sebagai qawwam atas kaum perempuan (QS. An-Nisa': 34). Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi (1928 -- 2010) dalam Tafsir Al-Wasith menyatakan bahwa makna qawwam adalah yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan maslahah perempuan, menjaga, memelihara, melindungi dan mendidik.
Sedangkan Imam Al-Qurthubi memberikan penjelasan, "Kaum laki-laki pemimpin atas kaum wanita, artinya adalah mereka berkewajiban memberi nafkah kepada kaum wanita, membela dan melindungi mereka".
- Kelembutan dan Kesetiaan
"Aku tak berlaku kasar kepadamu. Aku juga tidak selingkuh. Itulah bentuk cintaku kepadamu".
Lelaki menyatakan cinta dengan kelembutan. Ini bukan karena takut kepada istri. Mereka mengamalkan sabda Nabi saw,
"Lembutlah kepada gelas-gelas kaca --yaitu istri kalian" (HR. Bukhari, no. 5856; Muslim, no. 2323).
Lelaki sejati berusaha mencontoh perilaku Nabi saw. Beliau saw adalah sosok lelaki terbaik yang pernah hadir di muka bumi. Seorang lelaki yang tak pernah berlaku kasar kepada istri.
'Aisyah ra menceritakan tentang kepribadian beliau saw,
- -
"Aku tidaklah pernah melihat Rasulullah saw memukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allah". (HR. Ahmad 6: 229. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim).
- Betah Mendengarkan dan Menghargai Pendapat Istri
"Aku mendengarkan pembicaraanmu. Bahkan menghargai pendapatmu. Itulah bentuk cintaku kepadamu".
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah kisah dari 'Aisyah. Kisah ini sangat panjang, disampaikan oleh Aisyah kepada Nabi saw. "Sebelas wanita duduk-duduk kemudian berjanji sesama mereka untuk tidak menyembunyikan sedikitpun seluk-beluk suami mereka..."
Kisah di atas merupakan obrolan suami istri, yaitu obrolan berdua antara Aisyah dengan Nabi saw. Nabi mendengarkan dengan seksama cerita Aisyah yang panjang. Beliau tidak menyela, beliau tidak meninggalkan Aisyah, dan beliau tidak melarang Aisyah bercerita sedemikian panjangnya.
Nabi saw juga mencontohkan menghargai pendapat istri. Dalam kisah Perjanjian Hudaibiyah, kita mengetahui Nabi saw memperhatikan pendapat Ummu Salamah.
Saat itu beliau memerintahkan umat Islam yang hadir dalam perjanjian Hudaibiyah untuk melepas pakaian ihram, menyembelih hewan kurban dan memotong rambut (tahalul). Namun tak ada yang melaksanakan perintah beliau.
Beliau masuk ke dalam tenda menemui istri yang mendampingi, Ummu Salamah. Nabi menceritakan kondisi yang baru saja beliau alami. Beliau tidak tahu lagi harus melakukan tindakan apa.
"Wahai Nabi Allah, apakah engkau ingin mereka melaksanakan perintahmu? Keluarlah, jangan bicara dengan seorangpun, lalu sembelihlah korban dan bercukurlah."
Beliau pun keluar dan tidak bicara dengan siapa pun. Nabi segera mengerjakan sendiri apa yang beliau perintahkan, sebagaimana saran Ummu Salamah.
- Melakukan Berbagai Tindakan Nyata
"Aku melakukan ini semua karena cintaku padamu".
Ada banyak cara suami mengungkapkan cinta tanpa mengucapkan kata-kata. Jika suami sering mencium mesra istri, itu tanda cinta.
Jika suami selalu memberikan senyum manis nan tulus kepada istri, itu tanda cinta. Jika suami sering mengirim pesan chat untuk istri saat terpisah, itu tanda cinta.
Jika suami senang menemani istri bepergian, misalnya belanja, rekreasi, bahkan ibadah, itu tanda cinta. Jika suami senang membantu istri menyelesaikan pekerjaannya, itu tanda cinta.
Jika suami senang menggandeng tangan istri saat berjalan berdua, membelai mesra rambut istri, dan sering-sering memeluk istri, itu tanda cinta. Jika suami sering memberikan hadiah dan kejutan untuk istri, itu tanda cinta.
- Memperbaiki Diri
Studi yang dilakukan oleh Karina Schumann di University of Waterloo Kanada, menunjukkan adanya perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam kaitan dengan rasa bersalah serta dorongan untuk meminta maaf.
Studi tersebut menemukan data bahwa dibandingkan dengan perempuan, lelaki jarang minta maaf dan mengaku bersalah dalam sebuah konflik. Perempuan 35 persen kali lebih sering minta maaf ketimbang laki-laki.
Namun, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa perempuan lebih kasar dan menggunakan kata-kata yang mencela 30 persen lebih banyak dari laki-laki.
Peneliti menekankan perbedaan dalam perasaan bersalah lelaki dan perempuan saat mereka berada dalam hubungan romantis. Perempuan lebih merasa takut untuk menyakiti pasangannya, hingga mereka meminta maaf lebih emosional ketimbang lelaki yang cenderung rasional dan logis dalam menilai sebuah permintaan maaf.
Cara laki-laki menyatakan permintaan maaf adalah dengan melakukan perbaikan diri. Ia berusaha menjadi lebih baik dibanding waktu sebelumnya. Inilah pernyataan cinta dari laki-laki kepada istrinya.
"Itulah cara lelaki menyatakan cinta. Laki-laki memang miskin kata-kata. Namun tidak miskin cinta".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H