Saya bergegas berjalan menuju mobil yang masih tetap berada di tempat semula, dekat mesin pompa SPBU. Kebetulan tak ada mobil lain yang mengantre.
"Tigaratus ribu ya..." ujar petugas sambil mulai mengisi bahan bakar ke mobil.
"Dari nol ya..." ujarnya, standar.
Uang tigaratus ribu segera saya serahkan petugas.
"Pakai nota tidak Pak?"
"Tidak usah", jawab saya, sembari kembali masuk ke dalam mobil.
Saya tidak memperhatikan proses pengisian --seperti biasanya. Percaya saja kepada petugas.
Pengisian bahan bakar selesai. Kami segera bergerak menuju Solo. Namun baru berjalan beberapa menit, mendadak mesin mobil mati dan tak bisa dihidupkan lagi. Posisinya tepat di exit tol Kuncen, Ceper, mobil berhenti.
Teman saya yang mengendarai mobil menyatakan, "SPBU tadi pasti salah isi bahan bakar. Sepertinya diisi dengan Dexlite, bukan Pertalite. Makanya langsung mogok".
Saya segera turun dari mobil menjelaskan kepada petugas yang sangat banyak berjaga di sekitar exit tol. Beberapa petugas dengan sigap mendorong mobil menuju tempat yang aman.