Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Perkembangan Anak

4 Februari 2024   11:04 Diperbarui: 4 Februari 2024   15:08 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar bukan hanya ketika anak-anak sudah memasuki sekolah. Rumah menjadi basic bagi perkembangan dan pertumbuhan proses pembelajaran bagi semua anggota keluarga. UNESCO merumuskan, bahwa upaya pembentukkan manusia seutuhnya dapat ditempuh sejak dari dalam rumah, melalui beberapa langkah.

1. Learning to know, yaitu mendidik anak agar mempunyai kemampuan berpikir kritis dan sistematis guna memahami diri, memahami sesama, lingkungan dan alam semesta.

2. Learning to do, yaitu mendidik anak agar mampu menerapkan ilmu pengetahuan ke dalam tindakan praksis guna mengatasi persoalan kehidupan yang dihadapi.

3. Learning to be, yaitu mendidik anak agar anak menjadi diri sendiri yang autentik dan mandiri, mempunyai sikap konsistensi, berpegang pada prinsip sehingga tak mudah goyah oleh berbagai tekanan kehidupan.

4. Learning live together, yaitu mendidik anak agar mempunyai sikap sosial, mampu memahami adanya perbedaan dan keunikan di antara manusia, dan mampu membangun kerja sama positif untuk mencapai tujuan kehidupan.

5. Learning to learn, yaitu mendidik anak agar mampunyai kemampuan belajar; untuk menemukan nilai-nilai positif dari setiap pengalaman kehidupan, dan membantu anak untuk hidup dalam semangat optimistik meskipun harus berhadapan dengan pengalaman pahit.

6. Learning to love, yaitu memdidik anak agar dapat mencintai, merasakan cinta dan menghayati kebenaran dan kebijaksanaan.

Dengan enam proses pembelajaran ini, anak-anak akan tumbuh kembang dalam kondisi yang optimal. Namun harus diingat, bahwa keenamnya hanya bisa terwujud apabila terdapat keharmonisan dalam keluarga. Jika keluarga tidak harmonis, tak akan mampu membangun suasana pembelajaran sebagaimana dikehendaki UNESCO.

Daftar Pustaka

Ahmad Nur Alim dkk, Pengaruh Keharmonisan Keluarga terhadap Sopan Santun Siswa, Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol 7, No 1, Th 2023, diakses dari https://jptam.org/

Irman Syarif, Dampak Keharmonisan Keluarga dan Pola Asuh Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa, Jurnal al-Ma'arif Vol. 2 No. 1 Th. 2020, diakses dari https://www.researchgate.net/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun