"Sesungguhnya, perumpamaan teman baik dengan teman buruk, seperti penjual minyak wangi dan pandai besi; adapun penjual minyak, maka kamu mendapatkan olesan atau membeli darinya atau mendapatkan aromanya; dan adapun pandai besi, maka boleh jadi ia akan membakar pakaianmu atau engkau menemukan bau anyir" (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas memberikan pesan, perhatikan teman pergaulanmu, karena mereka yang akan membentuk dirimu. Ini bisa dipahami dalam makna yang sangat luas. Misalnya, jika kita berteman dengan orang-orang yang malas, akan membangun jiwa malas pula dalam diri kita. Jika kita berteman dengan orang-orang yang positif, akan membangun jiwa positif pula dalam diri kita.
Seseorang mudah menjadi pemabok, jika berada dalam lingkungan para pemabok. Seseorang mudah menjadi penjudi, apabila berada dalam lingkungan para penjudi. Seseorang mudah menjadi pencuri, apabila berada dalam lingkungan para pencuri.
Demikian pula, seseorang mudah menjadi penghafal Qur'an, apabila berada dalam lingkungan para hafizh Qur'an. Seseorang mudah menjadi pembelajar, apabila berada dalam lingkungan para pembelajar. Seseorang mudah menjadi aktivis masjid, apabila berada dalam lingkungan orang-orang yang rajin ke masjid.
Komunitas Sejenis
Bahkan kecenderungan orang akan memilih komunitas yang sejenis. Dalam hadits yang lain, dinyatakan "Ruh manusia itu seperti tentara yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berpisah" (HR. Muslim).
Pepatah China menyatakan, "Burung yang sama akan hinggap di dahan yang sama". Kita tidak akan menemukan satu dahan yang berisi banyak jenis burung. Kecenderungan burung hanya mau hinggap dengan jenis burung yang sama.
Maka perhatikan, siapa yang "hinggap" bersamamu? Di dahan yang mana kamu hinggap, dengan siapa kamu menetap? Semua pertemanan akan memberikan pengaruh, baik maupun buruk.
Jika ingin bersih, jangan berteman dengan kebo gupak. Bertemanlah dengan orang-orang bersih. Anda akan selalu terjaga dalam kebersihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H