Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aja Cedhak Kebo Gupak

19 Januari 2024   06:44 Diperbarui: 19 Januari 2024   07:10 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sesungguhnya, perumpamaan teman baik dengan teman buruk, seperti penjual minyak wangi dan pandai besi; adapun penjual minyak, maka kamu mendapatkan olesan atau membeli darinya atau mendapatkan aromanya; dan adapun pandai besi, maka boleh jadi ia akan membakar pakaianmu atau engkau menemukan bau anyir" (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas memberikan pesan, perhatikan teman pergaulanmu, karena mereka yang akan membentuk dirimu. Ini bisa dipahami dalam makna yang sangat luas. Misalnya, jika kita berteman dengan orang-orang yang malas, akan membangun jiwa malas pula dalam diri kita. Jika kita berteman dengan orang-orang yang positif, akan membangun jiwa positif pula dalam diri kita.

Seseorang mudah menjadi pemabok, jika berada dalam lingkungan para pemabok. Seseorang mudah menjadi penjudi, apabila berada dalam lingkungan para penjudi. Seseorang mudah menjadi pencuri, apabila berada dalam lingkungan para pencuri.

Demikian pula, seseorang mudah menjadi penghafal Qur'an, apabila berada dalam lingkungan para hafizh Qur'an. Seseorang mudah menjadi pembelajar, apabila berada dalam lingkungan para pembelajar. Seseorang mudah menjadi aktivis masjid, apabila berada dalam lingkungan orang-orang yang rajin ke masjid.

Komunitas Sejenis

Bahkan kecenderungan orang akan memilih komunitas yang sejenis. Dalam hadits yang lain, dinyatakan "Ruh manusia itu seperti tentara yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berpisah" (HR. Muslim).

Pepatah China menyatakan, "Burung yang sama akan hinggap di dahan yang sama". Kita tidak akan menemukan satu dahan yang berisi banyak jenis burung. Kecenderungan burung hanya mau hinggap dengan jenis burung yang sama.

Maka perhatikan, siapa yang "hinggap" bersamamu? Di dahan yang mana kamu hinggap, dengan siapa kamu menetap? Semua pertemanan akan memberikan pengaruh, baik maupun buruk.

Jika ingin bersih, jangan berteman dengan kebo gupak. Bertemanlah dengan orang-orang bersih. Anda akan selalu terjaga dalam kebersihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun