Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Urip Iku Mung Sawang Sinawang

16 Januari 2024   11:41 Diperbarui: 16 Januari 2024   11:47 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial Wonderful Life -- 1

Orang kampung berkata, "Betapa enak jadi orang kota. Semua yang dibutuhkan serba ada. Dekat mal, dekat pusat keramaian, transportasi mudah...

Orang kota berkata, "Apanya yang enak? Setiap hari kena macet. Berangkat kerja macet, pulang kerja macet. Parkir susah, semua serba bayar, ga ada yang gratis. Yang enak itu kalau jadi pengusaha, harta melimpah ruah, hidup tidak susah...

Pengusaha berkata, "Enak apanya? Persaingan usaha kian menggila. Harus pandai mensiasati, pajak sangat tinggi. Kalau ada perubahan regulasi, kami bisa merugi. Malah enak jadi pegawai hotel. Kerja di lingkungan nyaman, tidak menanggung resiko usaha...

Pegawai hotel berkata, "Siapa bilang enak? Kalau musim liburan, kami tidak bisa berlibur bersama keluarga. Kami harus melayani tamu yang sedang liburan. Kalau pas hotel sepi, kami tidak dapat ekstra penghasilan. Yang enak itu jadi polisi, bisa mengatur orang sesuka hati...

Polisi berkata, "Apa enaknya jadi polisi? Kami kerja dengan tekanan disiplin tinggi. Harus melindungi masyarakat, padahal kami sering dikomplain masyarakat. Lebih enak jadi pegawai negeri sipil... Semua serba terjamin, hidup aman dan tak akan miskin...

Pegawai Negeri Sipil berkata, "Apa enaknya? Tiap tanggal muda memang gajian, tapi tanggal tua selalu totalan. Gaji habis dibagi-bagi untuk membayar tagihan rutin, tak ada penghasilan lain. Paling enak itu menjadi anggota DPR...

Anggota DPR berkata, "Ga enak menjadi anggota DPR itu. Gaji tak sebanding modal. Tuntutan konstituen sangat tinggi. Belum lagi harus setoran ke partai. Salah sedikit, resiko masuk penjara. Paling enak itu jadi artis, dimana-mana disambut dengan pujian...

Artis berkata, "Ga enak jadi artis. Penghasilan tidak pasti. Belum tentu tiap bulan dapat orderan. Tiap hari muncul pesaing yang lebih muda. Tidak ada jaminan masa tua. Paling enak itu jadi pensiunan, ada jaminan hidup bulanan...

Pensiunan berkata, "Apa enaknya jadi pensiunan. Pagi, siang, malam hanya duduk-duduk saja. Tensi tinggi, kolesterol dan gula darah tak terkendali. Sepertinya paling enak itu menjadi anak kecil lagi, bisa bersenang-senang di sekolah setiap hari...

Anak sekolah berkata, "Berat banget sekolah itu. Di rumah sering dimarahi, di sekolah ada banyak peraturan harus ditaati. Apalagi kalau ada PR, harus lembur untuk mengerjakan, sampai tak ada waktu untuk menyimak video kesayangan...

Rupanya hidup mereka tidak ada yang enak. Realitasnya, banyak orang mengeluh susah. Melihat orang lain, seakan hidupnya serba lebih mudah.

Jika hidup menggunakan standar orang lain yang lebih kaya, lebih sejahtera, lebih tinggi kedudukan dan pangkatnya, maka tak akan ada senangnya. Hidup hanya akan penuh dengan penderitaan.

Jika fokus menyesali hal yang tak dimiliki, hidup akan selalu merasakan kepahitan. Seakan tak pernah merasakan kebahagiaan. Melihat orang lain, memiliki hal-hal yang tak ia miliki, hati merasa iri.

Maka pandailah mensyukuri nikmat dan karunia yang telah Allah curahkan setiap saat. Cobalah hitung, berapa banyak pemberian Allah sudah kita terima selama ini? Pasti tak akan mampu menghitungnya.

Jangan iri dengan kondisi orang lain. Allah telah membagi rezeki kepada hamba, dan Allah menyediakan pahala atas sikap positif mereka. Allah berfirman,

 

"Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS. An-Nisa': 32).

Teruslah bersyukur. Jika sesekali waktu merasakan napas yang tersengal-sengal, bersyukurlah Anda masih bisa bernapas. Jika mata Anda terasa sakit, bersyukurlah Anda masih diberi mata dan penglihatan.

Jika suatu ketika harta Anda menipis, bersyukurlah Anda masih memiliki harta. Jika pekerjaan Anda belum memberikan penghasilan sesuai harapan, bersyukurlah Anda sudah punya pekerjaan dan penghasilan.

Jangan iri dengan orang lain. Karena hidup itu hanya sawang sinawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun