Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sesuatu yang Hari Ini Anda Inginkan, Esok Bisa Menjadi Penyesalan

20 September 2023   09:14 Diperbarui: 20 September 2023   09:25 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi, by Canva

Hal-hal yang hari ini sangat Anda inginkan, bisa jadi kelak menjadi penyesalan. Sesuatu yang sekarang sangat Anda kejar dan ingin Anda dapatkan, bisa jadi kelak menjadi petaka dalam kehidupan.

Kecantikan yang memesona, keelokan tiada tara, membuat Anda terobsesi menikahinya. Siang malam berdoa agar dijodohkan dengan si dia. Segala daya upaya Anda curahkan demi mendapatkan cintanya. Padahal Anda tidak pernah tahu, benarkah ia istri terbaik untuk dunia dan akhirat Anda.

Ketampanan, kekayaan, kebaikan penampilan, tingginya kedudukan, membat Anda terpesona, berharap bisa menjadi pendampingnya. Anda terus terobsesi bisa menikah dengan sang Pangeran yang tampan menawan. Padahal Anda tidak pernah tahu, apakah ia benar-benar suami yang akan selalu melindungi dan tak pernah melukai Anda.

Posisi, jabatan, kedudukan yang tinggi, tampak seperti matahari yang menyilaukan pandangan. Anda ingin mendudukinya. Semua usaha Anda lakukan demi bisa mendapatkan sang singgasana. Doa-doa selalu terpanjatkan demi bisa naik tahta. Padahal Anda tidak pernah tahu, apakah posisi itu akan menyelamatkan atau menghancurkan Anda.

Segala yang Anda inginkan hari ini, bisa saja menjadi penyesalan esok hari. Yang paling merugi adalah apabila penyesalan di akhirat nanti. Karena kita tak akan pernah bisa kembali.

Maka mintalah kepada Allah pilihan terbaik, untuk dunia dan akhirat Anda. Karena tak seorang pun tahu, mana yang terbaik untuk dunia dan akhiratnya. Yakinlah Allah tak akan menghalangi Anda dari mendapatkan apa yang Anda inginkan --kecuali karena kehendakNya untuk kebaikan Anda.

Ibnul Qayim Aljauziyah berkata, "Kalau kamu perhatikan kondisi dirimu, kamu pasti menemukan bahwa Allah telah memberimu segala sesuatu tanpa kamu minta. Oleh karena itu yakinlah bahwa Allah tidak akan menghalangi dirimu dari kebutuhan yang kamu inginkan, kecuali di balik keterhalangan itu ada kebaikan".

Untuk itulah Nabi Saw mengajarkan shalat istikharah dan doa untuk meminta pilihan terbaik dari Allah. Dari Jabir bin 'Abdillah, beliau berkata:

-- -- -- -- -- -- -- --

Rasulullah saw biasa mengajari para sahabatnya shalat istikharah dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur'an. Kemudian beliau bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka'at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo'a:

Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta'lamu wa laa a'lamu, wa anta 'allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta'lamu hadzal amra (sebut nama urusan tersebut) khairan lii fii 'aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma'aasyi wa 'aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta'lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aqibati amrii (fii 'aajili amri wa aajilih) fash-rifnii 'anhu, waqdur liil khaira haitsu kaana tsumma radh-dhinii bih.

"Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghaib".

"Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridha dengannya" (HR. Bukhari no 7390).

Maka mintalah yang terbaik dari Allah Ta'ala. Bukan 'memaksa' Allah untuk mengabulkan semua keinginan Anda. Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui, apa yang terbaik bagi dunia dan akhirat kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun