"Suami kadang merasa terdesak ketika saya minta memberikan jawaban detail. Ia akan mengatakan, 'Ini bukan seminar kan Ma?'" paparnya.
Ketika suami sudah menyatakan hal tersebut, beliau segera menahan diri untuk tidak terus bertanya. Beliau segera meletakkan diri sebagai istri, dan tidak lagi "menyerang" suami dengan banyak pertanyaan.
Prof. Zuhro menyatakan, "Ada cara untuk menaklukkan istri. Para suami harus tahu". Menurut saya, dari kisah yang beliau sampaikan di forum, di antara cara"menaklukkan" istri adalah dengan memberikan apresiasi dan penghargaan atas potensi istri.
Hendaknya suami mampu menghargai keunikan istri yang tumbuh dengan potensi yang dimiliki. Inilah unsur "respect" sebagai salah satu unsur cinta yang dikemukakan Erich Fromm dalam The Art of Loving.
Sedangkan dari sisi istri, hendaknya tidak melawan suami ketika di rumah. Setinggi apapun posisi dan kepandaian istri, hendaknya tetap taat kepada suami. Letakkan diri sebagai istri yang menghargai dan memuliakan suami.
Di titik inilah, suasana saling menghargai telah terjadi. Keduanya menunjukkan respect. Maka cinta bertumbuh dalam keluarga, setinggi apapun jenjang akademik istri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H