Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Istri Anda Bergelar Profesor Doktor

1 September 2023   17:43 Diperbarui: 1 September 2023   17:46 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suami kadang merasa terdesak ketika saya minta memberikan jawaban detail. Ia akan mengatakan, 'Ini bukan seminar kan Ma?'" paparnya.

Ketika suami sudah menyatakan hal tersebut, beliau segera menahan diri untuk tidak terus bertanya. Beliau segera meletakkan diri sebagai istri, dan tidak lagi "menyerang" suami dengan banyak pertanyaan.

Prof. Zuhro menyatakan, "Ada cara untuk menaklukkan istri. Para suami harus tahu". Menurut saya, dari kisah yang beliau sampaikan di forum, di antara cara"menaklukkan" istri adalah dengan memberikan apresiasi dan penghargaan atas potensi istri.

Hendaknya suami mampu menghargai keunikan istri yang tumbuh dengan potensi yang dimiliki. Inilah unsur "respect" sebagai salah satu unsur cinta yang dikemukakan Erich Fromm dalam The Art of Loving.

Sedangkan dari sisi istri, hendaknya tidak melawan suami ketika di rumah. Setinggi apapun posisi dan kepandaian istri, hendaknya tetap taat kepada suami. Letakkan diri sebagai istri yang menghargai dan memuliakan suami.

Di titik inilah, suasana saling menghargai telah terjadi. Keduanya menunjukkan respect. Maka cinta bertumbuh dalam keluarga, setinggi apapun jenjang akademik istri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun