Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspadai "Emotional Abuse", Perusak Keharmonisan Keluarga

22 Agustus 2023   21:30 Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Essentially the marriage stops being a marriage and instead becomes an abusive relationship. Despite this, many victims tend to stay in abusive relationships for a long time before they leave" --AbuseWarrior, 2023.

Pelecehan emosional dalam pernikahan, benar-benar tindakan yang merugikan dan bahkan menyengsarakan. Suami atau istri yang mengalami pelecehan emosional dari pasangannya, bisa kehilangan cinta dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Pernikahan berubah menjadi malapetaka yang menyiksa, apabila terdapat pelecehan emosional di dalamnya. Pada banyak contoh kasus, suami atau istri yang menjadi korban pelecehan emosional cenderung memilih mempertahankan pernikahan dengan alasan anak atau keluarga besar.

Padahal pelecehan emosional yang berlangsung dalam jangka waktu lama, akan menghasilkan dampak negatif dan merusak. Menurut situs Abuse Warrior (2023), dampak yang bisa terjadi pada korban pelecehan emosional, antara lain:

  • Depresi
  • Kepanikan
  • Kecemasan
  • Stres Kronis
  • Muncul penyakit fisik
  • Kehilangan kepercayaan diri
  • Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)

Meskipun sering kali tidak ditemukan bukti fisik dari tindakan pelecehan emosional, namun dampak yang ditimbulkannya bisa bertahan lama. Bahkan setelah bercerai, dampak tersebut masih bisa dirasakan korban.

Waspadalah.

Bahan Bacaan

Abuse Warrior, Is Emotional Abuse Grounds For Divorce? Here's What You NEED To Know, https://abusewarrior.com

Naomi Schaefer Riley, Why Marriages Fail: Romance Just Isn't Enough, https://nypost.com, 23 Juni 2014

Taha Ghayyur, Divorce in the Muslim Community: 2010 Survey Analysis, https://www.soundvision.com, 22 Juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun