"If I'd stayed married I no doubt would have had a lovely life, because my ex-husband is a lovely person. But I knew in my mind I wanted more from life than just a beautiful relationship" (Casey, in: Kellie Scott, 2017).
Apakah perceraian selalu berdampak buruk bagi mantan suami dan mantan istri? Ternyata tidak.
Sebuah studi menunjukkan, mayoritas pasangan yang bercerai, merasa kondisinya lebih baik dibanding saat masih berada dalam ikatan pernikahan (Taha Ghayyur, 2010). Studi dilakukan oleh Sound Vision pada tahun 2009 hingga 2010, melibatkan 405 responden laki-laki dan perempuan.
Studi tersebut memberikan hasil, 90,16% responden menjawab "Ya" atas pertanyaan "Apakah Anda merasa lebih baik hari ini dibandingkan saat berada dalam pernikahan?" Sebanyak 66,19% responden yang merasa lebih bahagia saat ini, adalah pihak yang mengajukan perceraian.
Sebuah studi yang melibatkan 80.000 perempuan yang diterbitkan di Journal of Women's Health (2017) menunjukkan hasil yang sama. Mayoritas kaum perempuan mengaku menjadi lebih sehat setelah berpisah dari suaminya (Kellie Scott, 2017).
Demikian pula studi yang dilakukan Universitas Kingston di Inggris pada tahun 2013 menemukan bahwa selama lima tahun setelah perceraian, perempuan menjadi lebih bahagia daripada sebelumnya (Kellie Scott, 2017). Mereka bisa melakukan hal-hal yang lebih sesuai dengan keinginan.
Casey, seorang perempuan yang memilih untuk bercerai menyatakan, "Jika saya tetap mempertahankan pernikahan, saya akan memiliki kehidupan yang indah. Karena mantan suami saya adalah orang yang baik".
Lalu mengapa ia memilih bercerai? "Saya menginginkan sesuatu yang lebih daripada sekedar hubungan yang indah," ungkap Casey. Ini menjadi salah satu alasan mengapa dirinya bisa merasa lebih baik setelah bercerai.
Mengurai Permasalahan
"Divorce did not typically reduce symptoms of depression, raise self-esteem, or increase a sense of mastery" (Ann Gold Buscho, 2023).
Namun sebuah studi yang dilakukan oleh Linda Waite dari University of Chicago di tahun 2002 menemukan hasil yang berbeda. Studi Waite menemukan, rata-rata orang dewasa yang bercerai, tidak lebih bahagia daripada mereka yang tetap mempertahankan pernikahan. Hasil ini didapatkan dengan melakukan penilaian terhadap 12 ukuran kesejahteraan psikologis pada responden (Ann Buscho, 2023).