Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Mudah Merawat Cinta, Benarkah?

8 Agustus 2023   05:57 Diperbarui: 8 Agustus 2023   06:01 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi, by canva.

Sekitar sepuluh tahun lalu, sempat viral film dokumenter My Love, Don't Cross That River. Menceritakan kehidupan kakek Jo Byeong-man (98) dan istrinya, Kang Kye-yeol (89), saat umur pernikahan mereka sudah mencapai 75 tahun, sampai kematian sang kakek.

Mereka berdua hidup di sebuah desa nan damai di Korea Selatan. Dalam kondisi fisik mulai ringkih, pendengaran berkurang, dan pandangan kabur, pasangan itu tetap menunjukkan kemesraan.

Mereka senantiasa berkegiatan bersama, tak pernah terpisahkah. Bepergian bersama,  mengenakan baju kembar, bermain bersama, membersihkan halaman rumah, saling menyuapi, bahkan saling menggoda.

Digambarkan kemesraan kakek dan nenek yang tak terkikis di usia yang makin menipis. Jo Byeong-man menyanyikan lagu saat menunggu Kang Kye-yeol di toilet. Ia meniupi lutut sang istri yang nyeri, dan mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Dalam keadaan tubuh nyang renta, ia tetap memasak nasi saat sang istri sakit.

Sebaliknya di saat sang suami sakit, Kang Kye-yeol menjaga dan merawat dengan tulus. Ia rutin memandikan sang suami, menggosok tubuh, mengelus wajah dan menggandeng tangan kakek saat tidur seperti yang biasa mereka lakukan selama ini.

Saksikan trailernya di https://www.youtube.com/watch?v=HAqhhHr3g8w

Bagaimana Merawat Cinta di Usia Tua?

Jo Byeong-man dan Kang Kye-yeol hanyalah satu contoh dari sekian banyak pasangan suami istri yang tetap bahagia hingga akhir usia. Bukan sesuatu yang mustahil untuk menghadirkan kehidupan pernikahan penuh keberkahan dan kebahagiaan meski telah memasuki usia senja.

Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar menafsirkan "mawadah" dalam surat Ar-Rum ayat 21  sebagai cinta kasih yang hadir pada usia muda. Sedangkan "rahmah" adalah kasih sayang yang hadir pada usia senja. Artinya, dari awal pernikahan hingga akhir usia, dari sejak muda hingga renta, ada cinta yang akan mengiasinya.

Studi yang dilakukan Ismatul Izzah (2013) pada pasangan suami istri dengan usia pernikahan di atas 50 tahun menunjukkan adanya beberapa faktor yang mampu menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga. Pasangan merasa bahagia ditunjukkan dengan sikap bersyukur dan ikhlas atas semua yang dimiliki atau dilaluinya, sejak usia muda hingga tua.

Dalam menjalani kehidupan, diperlukan perlindungan dan intervensi Tuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan pasangan yang telah menjalani kehidupan pernikahan di atas 50 tahun adalah adanya tujuan pernikahan yang jelas, komitmen yang kuat, komunikasi yang baik, hadirnya romantisme, kemampuan menikmati waktu bersama pasangan serta faktor agama.

Untuk itu, diperlukan usaha bersama dari setiap pasangan suami istri untuk menjaga tujuan pernikahan di sepanjang kehidupan, menjaga komitmen kebersamaan, merawat komunikasi yang nyaman, menjaga romantisme, kesediaan menikmati waktu berkualitas bersama pasangan, serta menguatkan ketaatan terhadap agama.

Merawat cinta hingga akhir usia, bukan fatamorgana. Sudah sangat banyak contohnya.

Bahan Bacaan

Ismatul Izzah, Kebahagiaan Pada Pasangan Suami Istri dengan Usia Pernikahan di Atas 50 Tahun, Jurnal Psikologi Integratif Vol. 7, Nomor 1, 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun