Di antara hal yang membuat istri/suami Anda bahagia dan bangga bersama Anda adalah sikap antusias yang anda tunjukkan dalam berinteraksi dengannya. Misalnya dalam memberikan kabar kepada pasangan tentang kegiatan dan keberadaan Anda.
Jadikan pasangan Anda orang yang pertama kali mengetahui di mana keberadaan Anda dan apa kegiatan istimewa Anda. Setiap kali saya bepergian sendiri, saya selalu berkabar tentang keberadaan diri kepada istri.
Misalnya saya bepergian ke Aceh. Penerbangan dari Jogja ke Aceh akan transit di bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Maka saya mengabarkan dengan detail perjalanan dan kegiatan sejak berangkat hingga tiba di Aceh dan sampai pulang kembali ke rumah.
Setelah berpamitan dari rumah, tiba di bandara YIA Kulon Progo, saya foto kondisi bandara dan saya share ke grup keluarga. “Abi sedang antri check in”, demikian pesan yang tertulis dalam kiriman foto.
Ketika sudah mendapatkan panggilan boarding, segera saya tulis pesan, “Boarding now. YIA – Soetta, by Batik Air. Doakan Abi selamat ya...” Istri dan anak-anak saya segera mengetahui bahwa saya sedang boarding.
Begitu mendarat di Soekarno Hatta dan masuk ruang transit, saya segera menulis pesan di grup keluarga, “Abi transit di Soekarno Hatta, sekitar satu jam”. Mereka menjadi mengerti tentang keberadaan dan kondisi saya.
Saat mendapat panggilan boarding ke Aceh, saya kembali berkabar. “Boarding now. Soetta - Aceh, by Batik Air. Doakan Abi selamat ya...” Istri dan anak-anak mengerti saya telah boarding menuju Aceh.
Setelah mendarat di bandara Sultan Iskandar Muda, saya pun menulis pesan –kadang disertai kiriman foto. “Welcome to Aceh. Alhamdulillah telah mendarat”.
Demikian pula ketika ada momentum istimewa selama di Aceh, saya selalu berkabar. Misalnya, “Sedang menikmati Mie Razali”. Atau, “Sudah berada di ruang acara. Sedang acara pembukaan, dihadiri Walikota”. Atau, “Menikmati kopi Aceh”. Dan yang semacam itu.
Semua itu saya lakukan agar istri dan anak-anak menjadipihak pertama yang mengetahui keberadaan dan kegiatan saya. Bukan orang lain. Ini sekaligus cara untuk menunjukkan antusias kepada istri dan anak-anak.
Saya mengambil pelajaran dari anjuran Nabi saw agar suami berkabar sebelum pulang ke rumah, “Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluan dan menyisir rambutnya” (HR. Bukhari no. 5246 dan Muslim no. 715).
Sebaliknya, kita dilarang mencurigai dan memata-matai istri. Karena itu tindakan yang membuat tidak nyaman dan justru menimbulkan keretakan hubungan. “Rasulullah saw melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya” (HR. Muslim no. 715).
Maka usahakan untuk memiliki kebiasaan berkabar, dan antusias dalam melakukannya. Soal seperti apa bentuk berkabar kepada pasangan, apakah dengan telepon, chatting, video call, mengirim foto, itu nomer sekian. Toh itu hanya masalah teknis. Sesuaikan dengan kebiasaan dan kenyamanan. Namun tunjukkan sikap antusias berkabar kepada pasangan. Niscaya pasangan akan bahagia bersama Anda.
Pasangan percaya bahwa Anda benar-benar mencintainya, dari sikap antusias yang Anda tunjukkan kepadanya. Tidak percaya? Silakan buktikan, dan lihat hasilnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H