Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

8 Sisi Paling Romantis dalam Kehidupan Nabi

7 Juli 2023   09:14 Diperbarui: 7 Juli 2023   09:23 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.reviewofreligions.org/

Ketujuh, memperindah penampilan untuk istri

Romantisme Nabi saw ditunjukkan pula dalam indahnya penampilan dan wanginya badan serta pakaian. Nabi Saw sangat peduli dengan keindahan penampilan, termasuk ketika bertemu istri. Menjadi pelajaran bagi kita semua agar selalu tampil indah untuk pasangan.

Anas bin Malik berkata, "Pakaian yang paling senang dipakai oleh Rasulullah saw adalah hibarah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Bathal menjelaskan, "Hibarah adalah pakaian dari negeri Yaman yang terbuat dari kain Quthn, merupakan pakaian termulia di sisi mereka". Al-Qurthubi menjelaskan, "Dinamakan Hibarah karena pakaian tersebut menghias dan mengindahkan (pemakainya)".

Nabi Saw menyukai wewangian, menyukai bau wangi, dan tidak suka apabila ada bau yang tidak enak dari beliau. 'Aisyah berkata, "Nabi Saw jika masuk ke rumahnya maka yang pertama kali beliau lakukan adalah bersiwak" (HR. Muslim).

Aisyah berkata, (dalam kisah pengharaman madu) "...Nabi Saw sangat merasa berat jika ditemukan darinya bau (yang tidak enak)" (HR. Bukhari).

Kedelapan, senang mengerjakan aktivitas kerumahtanggan

Romantisme Nabi Saw ditunjukkan pula dengan kegiatan kerumahtanggaaan. Beliau tidak sungkan melakukan aktivitas kerumahtanggan.

Ini menandakan, beliau saw bersikap tawadhu' (rendah diri) di hadapan istri. Beliau senang mengerjakan aktivitas rumah tangga. Aisyah berkata, "Rasulullah Saw dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu shalat maka beliaupun pergi shalat" (HR. Bukhari).

Urwah berkata kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw jika ia bersamamu (di rumahmu)?"

'Aisyah berkata, "Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember" (HR. Ibnu Hibban). Dalam kitab Asy Syama'il, At-Tirmidzi ada tambahan lafal, "Dan memerah susu kambingnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun