Ketujuh, memperindah penampilan untuk istri
Romantisme Nabi saw ditunjukkan pula dalam indahnya penampilan dan wanginya badan serta pakaian. Nabi Saw sangat peduli dengan keindahan penampilan, termasuk ketika bertemu istri. Menjadi pelajaran bagi kita semua agar selalu tampil indah untuk pasangan.
Anas bin Malik berkata, "Pakaian yang paling senang dipakai oleh Rasulullah saw adalah hibarah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Bathal menjelaskan, "Hibarah adalah pakaian dari negeri Yaman yang terbuat dari kain Quthn, merupakan pakaian termulia di sisi mereka". Al-Qurthubi menjelaskan, "Dinamakan Hibarah karena pakaian tersebut menghias dan mengindahkan (pemakainya)".
Nabi Saw menyukai wewangian, menyukai bau wangi, dan tidak suka apabila ada bau yang tidak enak dari beliau. 'Aisyah berkata, "Nabi Saw jika masuk ke rumahnya maka yang pertama kali beliau lakukan adalah bersiwak" (HR. Muslim).
Aisyah berkata, (dalam kisah pengharaman madu) "...Nabi Saw sangat merasa berat jika ditemukan darinya bau (yang tidak enak)" (HR. Bukhari).
Kedelapan, senang mengerjakan aktivitas kerumahtanggan
Romantisme Nabi Saw ditunjukkan pula dengan kegiatan kerumahtanggaaan. Beliau tidak sungkan melakukan aktivitas kerumahtanggan.
Ini menandakan, beliau saw bersikap tawadhu' (rendah diri) di hadapan istri. Beliau senang mengerjakan aktivitas rumah tangga. Aisyah berkata, "Rasulullah Saw dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu shalat maka beliaupun pergi shalat" (HR. Bukhari).
Urwah berkata kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw jika ia bersamamu (di rumahmu)?"
'Aisyah berkata, "Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember" (HR. Ibnu Hibban). Dalam kitab Asy Syama'il, At-Tirmidzi ada tambahan lafal, "Dan memerah susu kambingnya."