Beliau saw bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang membuat lari orang lain. Maka barangsiapa shalat bersama manusia (sebagai Imam), maka hendaknya ia meringankannya. Sebab di antara mereka ada orang yang telah tua, orang lemah, dan orang yang memiliki keperluan" (HR. Ad-Darimi).
Anas bin Malik berkata, "Aku tidak pernah shalat bersama seorang imam pun yang lebih pendek dan lebih sempurna shalatnya daripada Rasulullah saw. Jika beliau mendengar tangisan bayi, maka akan meringankan shalat karena khawatir menimbulkan kesulitan terhadap ibunya" (HR. Bukhari dan Muslim).
'Umar bin Khattab pernah mengingatkan para imam agar tidak menimbulkan kemarahan dan kegelisahan para jama'ah. "Jangan kamu membuat seorang hamba marah terhadap Allah dengan sebab tindakan kamu memanjangkan bacaan ketika mengimami shalat" (Riwayat Al-Baihaqi).
Memperpendek Khutbah
Demikian pula dalam khutbah. Baik khutbah Jumat, maupun khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Nabi saw mengarahkan umatnya agar memperpendek khutbah. Jadi, khutbah jangan dijadikan forum seminar atau tabligh akbar yang waktunya berjam-jam.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, 'Ammar bin Yasir pernah memberi khutbah kepada kami, lalu dia menyampaikannya secara singkat. Seseorang dari kaum Quraisy berkata kepadanya, 'Sesungguhnya engkau telah menyampaikan ungkapan yang singkat lagi padat. Andai saja engkau memanjangkannya.' Lalu Ammar berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah saw telah melarang kami untuk memanjangkan khutbah" (HR. Imam Ahmad).
Ibnu 'Abdil Barr berkata, "Adapun memperpendek khutbah, hukumnya sunnah, dan Nabi saw memerintahkan hal tersebut" (Lihat: Al-Istizkar, 2: 363).
Ibnu Hazm melarang memperpanjang khutbah terlalu panjang. Beliau berkata, "Tidak boleh memperpanjang khutbah" (Lihat: Al-Muhalla, 5: 60).
Betapa indahnya Islam. Shalat Idul Adha hendaknya membuat bahagia jama'ah. Shalat yang ringan saja, dengan tuma'ninah. Khutbah yang ringkas saja, dengan isi yang bernas.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1444H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H