Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Prasangka Baik Terhadap Pasangan

15 Juni 2023   07:02 Diperbarui: 15 Juni 2023   07:12 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: NU Online

Pertanyaan

Assalamu'alaykum Pak Cah, ijin bertanya. Bagaimana cara menjaga prasangka baik terhadap pasangan yg saya sendiri tdk tahu detail (beberapa hanya tahu gambaran umum) kesehariannya berinteraksi dgn siapa, isi hp nya, dll? Sedangkan utk saling mengupdate kegiatan harian masing2 sudah sulit mencari waktunya karna pasangan sibuk. Jazakallahu khayran (Fulan - Biman Foundation, Jakarta).

Jawaban

Pertama, harus selalu kita ingat bahwa berprasangka baik atau husnuzhan adalah perintah Allah dan RasulNya. Dalam Al-Qur'an Allah telah berfirman,

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka (curiga), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa" (QS. Al-Hujurat : 12).

Dalam banyak hadits, Rasulullah saw mengarahkan umatnya agar selalu berprasangka baik. Beliau saw bersabda,

"Hati-hatilah kalian terhadap prasangka (buruk) karena prasangka (buruk) adalah perkataan yang paling dusta" (HR. Muslim).

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin menjelaskan, "Ketahuilah, buruk sangka diharamkan sebagaimana buruk perkataan. Sebagaimana diharamkan menceritakan keburukan orang lain dengan lisanmu, kamu juga tidak boleh menceritakan dirimu dan berburuk sangka kepada saudaramu. Yang saya maksud tidak lain adalah keyakinan dan kemantapan hati atas keburukan orang lain."

Kedua, jika ada gejala, tanda, bukti dan fakta yang jelas, mengembangkan prasangka tidaklah terlarang. Ayat di atas justru menunjukkan bahwa tidak semua prasangka dilarang. Jika suatu prasangka didasari bukti atau fakta, maka tidak termasuk 'sebagian prasangka' yang dilarang.

Ketika menjelaskan makna surat Al-Hujurat ayat 12 di atas, Syaikh As-Sa'di dalam kitab Taisir Karimirrahman menyatakan, "Allah melarang sebagian besar prasangka terhadap sesama orang beriman, karena 'sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa'. Yaitu prasangka yang tidak sesuai dengan fakta dan bukti-bukti".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun